No Title
  • Home
  • Movie
  • Tekno
  • Game
  • What to watch

Pesona Wing Chun dalam film Master Z IP Man Legacy

12/21/2018

0 Comments

 

Bagi penggemar Film IP Man. Tentunya masih ingat akan film IP Man 3 , dan karakter Cheung Tin-chi dengan aliran Wing Chun nya

Bulan Januari 2019, akan segera diputar serentak di bioskop film Master Z IP Man Legacy. 
​Film ini merupakan "spin-off" dari IP Man 3 , dan menceritakan mengenai karakter Cheung Tin-chi dan anaknya setelah dikalahkan oleh IP Man.
Ada persamaan antara Cheung Tin-chi dengan IP Man, yaitu karakternya yang kalem dan selalu melihat situasi dan kondisi sekeliling sebelum menjalankan gerakan jurus aliran Wing Chun.

Namun perbedaannya IP Man lebih bijak dan tidak mencari ketenaran, tujuan menggunakan jurus aliran Wing Chun lebih kepada membela diri dan keluarga serta membela yang tertindas. Namun semua dilakukan dengan tenang.

Adapun Cheung Tin-chi , pada film IP Man 3 digambarkan sebagai karakter yang menggunakan jurus aliran Wing Chun sebagai pembunuh bayaran serta untuk mengokohkan dirinya sebagai orang nomor 1 dalam aliran ini . Gerakan-gerakannya lebih mengarah pada kekerasan hingga lebih agresif dibandingkan dengan IP Man.

​
Sebenarnya apakah Wing Chun? 
Bagi yang belum mengetahui, Wing Chun lebih ditekankan pada seni bela diri yang menggabungkan gerakan dalam keadaan santai namun koordinasi antara serangan dan pertahanan yang seimbang. Fokus lebih pada pukulan dan tendangan dan struktur tubuh yang baik.
​
Dengan karakter IP Man yang lebih kalem dan tenang, dibandingkan dengan Cheung Tin-Chi . Sudah terlihat adanya keunggulan tersendiri dari IP Man.
​

Namun saat dikalahkan oleh IP Man , dalam film Master Z IP Man Legacy, Cheung Tin-Chi digambarkan lebih melindungi anaknya , namun saat ketidak adilan dan penindasan berlangsung , akan menjadi menarik untuk mengetahui, akankah Cheung Tin-Chi belajar dari pengalamannya terdahulu saat selesai bertarung dengan IP Man , ataukah masih tetap kasar dan arogan? Bersama teman-teman, sayapun tak sabar menunggu saat pemutaran film ini.

Setting film memang masih tetap pada kondisi politik saat itu, dimana hukum masih dikuasai oleh pihak asing dan penduduk lokal harus menurut akan kemauan pihak asing dan juga masalah korupsi yang terang-terangan dilakukan secara terbuka. Penduduk lokal umumnya takut dan tidak berani melawan.  Kelab malam banyak dibuka dan narkoba mulai meraja lela , menggantikan opium .

Ada keluarga-keluarga pedagang lokal yang saling menjaga kelancaran usaha , serta ada pula persatuan pengusaha yang mengklaim menjalankan bisnis secara legal dan bersih.
Banyak berkeliaran pembunuh-pembunuh bayaran dan kematian tiba-tiba serta kecelakaan yang tidak bisa dijelaskan detil sehingga dikategorikan dalam arsip sebagai kecelakaan atau kejadian tidak diketahui, banyak terjadi dan merupakan salah satu rahasia yang tak perlu diungkapkan namun dirasakan dan diketahui oleh penduduk yang tinggal di daerah tersebut. 
Hal menarik lainnya adalah ternyata Donnie Yen,  pemeran IP Man . Turut memproseduri film ini , dan ide pembuatan film ini , muncul saat sedang berlangsungnya pembuatan film Ip Man 3.
​Sehingga menarik untuk diketahui lebih lanjut, akankah ke depannya akan lebih dikembangkan lagi film-film di seputar aliran Wing Chun ini.
Kemudian ada juga penampilan Michelle Yeoh , Dave Bautista, serta Tony Jaa.


Picture

Kopi itu sudah dingin, saat kuhirup. Mendingin karena AC dalam bioskop dan pesona Wing Chun dalam film Master Z IP Man Legacy

Namun saya tidak sendirian, beberapa penonton tampak berlarian ke toilet, karena menahan sesak kencing,hingga film selesai diputar. 
Kanan kiri beberapa anak muda bergaya jurus Wing Chun , seperti yang mereka ingatkan gerakannya  dalam film.
Beberapa sibuk mengomentari dalam bahasa mandarin , serta nampak terbenam dalam pemikirannya sendiri dan sesekali nampak senyum bahagia .
​Pesona Wing Chun pun tak berhenti sampai akhir pemutaran film, di depan masih ada peragaan Wing Chun oleh salah satu perguruan di Indonesia
Film berdurasi 1 jam 45 menit ini tak terasa sedikitpun membosankan.
Alur cerita yang tersusun rapih, membuat penonton tak kuasa meninggalkan tempat duduk, hingga sayapun tak sedikitpun menjamah gelas kopi yang saya bawa masuk.  Adegan martial art yang mempesona benar-benar membuat film ini layak untuk mendapat tepuk tangan dari penonton.

​
​Perubahan cara bertingkah laku Cheung Tin- Chi terlihat rapih namun sayang kurang ada pergolakan emosi yang terlihat. Mungkin disebabkan karena karakter yang diperankan digambarkan seseorang yang tak pernah menunjukkan perasaannya. Namun saat saya mengulang kembali film IP Man 3, saya masih mendapatkan adanya perubahan emosi pada raut wajah Cheung Tin- Chi, walaupun hanya sedikit. Sedangkan dalam film ini, wajah Cheung Tin - Chi seolah datar sekali , tidak ada perubahan emosi pada raut wajahnya, sehingga sesaat saya berpikir seperti wajah robot. Namun mungkin ini lebih pada penekanan sutradara , akan karakternya.

Penampilan akting Michelle Yeoh terlihat sangat matang dan gerakan-gerakan martial art nya, patut diberi tepuk tangan gemuruh, karena begitu rapih dan elegan. Adegan martial art ini termasuk yang ditunggu-tunggu dan hasilnya memang tidak mengecewakan. Michelle Yeoh kali ini belum mendapatkan tandingan dari segi akting dan tentu saja adegan martial art nya.

Kemunculan Dave Bautista juga sangat luar biasa. Sekilas seperti adegan antara IP Man dalam film IP Man 3 , dan ternyata ini merupakan salah satu kunci benang merah kebangkitan dari Cheung Tin-Chi, yang seolah mendapatkan kembali pencerahan dan perubahanpun dengan cepat terjadi. 

Netizen wajib memperhatikan kedua adegan martial art ini, karena banyak makna dan titik pencerahannya.

​Film Master Z IP Man Legacy, cocok sekali ditonton bersama penggemar martial art dan jangan lupa juga untuk terhanyut dalam petuah bijak ala dunia martial art yang tidak terasa menggurui, namun terkemas dalam adegan-adegan yang menarik dan menghibur penontonnya.



Sinopsis
Cheung Tin-Chi telah mundur dari dunia persilatan. Bersama dengan anaknya, berusaha menjalankan hidup yang sederhana dan meninggalkan dunia martial art, namun dalam hati kecilnya Cheung Tin-Chi menyadari, kalau dirinya tak akan dapat meninggalkan dunia tersebut. 
Dalam kehidupannya yang baru, Cheung Tin-Chi terlihat berupaya sekali untuk berdagang dan walaupun anaknya berulang kali meminta Cheung Tin-Chi untuk kembali ke dunia yang dahulu, karena merasa malu, Cheung Tin-Chi tak bergeming. Hingga suatu waktu, Cheung Tin-Chi berjumpa dengan sekelompok orang yang sedang berselisih dan tanpa sengaja barang yang hendak diberikan kepada anaknya , terbawa dalam perselisihan tersebut. 
Walaupun Cheung Tin-Chi sudah berusaha menahan diri, namun kasih untuk anaknya lebih besar dan mengakibatkan dirinya terlibat lebih jauh dalam kehidupan bisnis keluarga pedagang lokal dan konflik politik saat tersebut , hingga kedalam kelamnya dunia narkoba dan korupsi.

Netizen disini akan dihadapkan akan pilihan beragam, antara orang yang memilih untuk bertahan pada prinsipnya atau mengikuti arus. 
Beberapa adegan gaya pembersihan sebuah peristiwa , dengan metoda pengaburan kejadian , seolah mengingatkan netizen akan sistem politik bergaya diktator dan militer yang sempat dialami oleh beberapa negara di belahan dunia ini.


Penulis : Nuty Laraswaty

https://www.instagram.com/nuty_Laraswaty/
​https://www.kompasiana.com/nutylaraswaty




0 Comments

Elliot the Littles Reindeer

12/19/2018

0 Comments

 

Bulan Desember adalah bulan yang ditunggu-tunggu

Picture
Pada bulan Desember, bagi yang merayakan Natal, merupakan bulan yang ditunggu-tunggu. Di seluruh dunia, semua mempersiapkan diri dan telah memulai tradisi menghias rumah, persiapan pesta , bertukar kado dan lain-lain.


Lalu bagaimana dengan film bernuansa Natal?
Tentunya netizen juga menginginkan film - film yang bernuansa natal.

​
Jangan khawatir, di penghujung bulan Desember 2018, akan segera tayang film dengan kategori anak dan keluarga, yang dapat dinikmati bersama-sama.




Namun muatan pesan moral ini sangat dalam, dan tertuang dalam dialog-dialognya yang panjang, sehingga saran saya cocok ditonton dengan titik berat sebagai sarana belajar , dibandingkan sebagai sarana hiburan.
Namun teknik pengambilan gambar animasinya menarik, karena bermain dari segi 3 dimensi, dimulai dari pembukaan film, sehingga saya sempat terpukau sesaat.

Namun alur cerita hingga pertengahan , lebih ke arah sarana belajar. Baru setelah itu mulai banyak adegan seru dengan disertai solusi bagi permasalahan dalam cerita.

Dalam film kita seolah dibawa ke dalam konfilk internal dunia Santa , kesalahfahaman , niat yang kuat dan persahabatan.
Benar-benar alur cerita Natal, karena baik dan buruk dibuat jelas dan terpisah, sehingga anak-anak dapat belajar segera.
Kita lihat terlebih dahulu trailernya

Sinopsis

Ketika salah satu rusa Santa tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya.
​Maka tentunya Santa mencari pengganti dengan segera, sehingga diadakan uji coba untuk pekerjaan tersebut, berupa adu kompetensi , dan yang bagus penampilan, tingkah lakunya dapat terpilih mengisi pekerjaan tersebut.

Seekor kuda bernama Elliot dan sahabatnya seekor kambing bernama Hazel berangkat untuk membuktikan bahwa walaupun Elliot seekor kuda, namun setara dengan rusa, yang cocok  untuk pekerjaan itu.
Ketika Elliot mengikuti uji coba untuk pekerjaan tersebut di Kutub Utara. Hazel mengetahui suatu rahasia Natal dan dapat mengakibatkan terjadinya bencana.

Sementara itu, di peternakan terjadi suatu ancaman tersendiri dan dapat mengancam kehidupan teman-teman Elliot dan Hazel.

Elliot menghadapi keputusan terbesar dalam hidupnya: menyelamatkan teman-temannya, atau mengikuti mimpinya dan menyelamatkan Natal.
Pengisi suara : Josh Hutcherson, Samantha Bee, Martin Short, Morena Baccarin, Jeff Dunham, dan John Cleese.
0 Comments

Spider-man into The Spider_Verse : animasi luar biasa besutan Sony Pictures Animation Inc

12/13/2018

0 Comments

 
Picture
Bulan Juni 2018 , saat trailer resmi Spider-man: Into The Spider_Verse dikeluarkan , dan membuat heboh netizen perfilmnya. Hal ini dikarenakan Film Spider-man merupakan versi animasi pertama, besutan Sony Pictures Animation Inc dan Columbia Pictures beserta Marvel .

Kehebohan menjadi semakin tinggi, saat mengetahui dalam trailer ini, diperlihatkan penampakan Spider-man dengan aneka kostum dan muncul secara bersamaan

Sebelumnya mari kita lihat bersama-sama trailer tersebut
Miles Morales, merupakan tokoh utama dalam film animasi ini, tiba-tiba saja memiliki kekuatan super layaknya Spider-Man.Kiita juga bisa melihat dua sampai tiga Spider-Man secara bersamaan di layar lebar untuk pertama kalinya.

Penampilan Gwen Stacy / Spider-Gwen hanya merupakan salah satu kejutan akan banyak ragam versi Spider-man dalam Spider-Verse.



Saat saya kemudian berkesempatan untuk menonton film animasinya. Hanya decak kekaguman yang pertama kali muncul, karena film ini menyuguhkan sesuatu yang baru dan "fresh" . KIta diberikan alur cerita dunia dari dimensi lain, namun kocak karena perbedaan versinya.
Seperti biasa , cerita Spider-man mengandung muatan positif dan nasehat yang baik dalam menghadapi kehidupan, namun tampilan animasinya yang berwarna dan menariklah yang membuat film ini menonjol .

Kemunculan tokoh cameo dan penghomatan juga membuat penonton terharu biru akan film ini. Beberapa bahkan meneteskan air matanya dan saling menyerukan kekaguman akan cameo tersebut.

Setiap kemunculan versi Spider_man, ternyata memiliki latar  belakang menarik dan pesan moral luarbiasa.
Ada satu benang kesamaan dari masing-masing karakter, yang seolah mengingatkan netizen akan yang namanya takdir dan jodoh yang akan tetap melekat, di versi dunia manapun.


Pada akhir cerita, netizen merasa puas dan berebutan berfoto bersama cosplay Spiderman beraneka macam kostum.

Picture
Film ini sangat cocok untuk ditonton bersama seluruh keluarga dan setelah selesai menonton, dapat saling berdiskusi, akan versi Spider-man yang mana yang menjadi favourit dan alternatif alur cerita yang mana yang menjadi pilhan kesukaan masing-masing.

Film ini mengingatkan saya, akan imajinasi netizen pencinta Spider-man, yang senang membuat versi ala mereka sendiri, namun tetap berpegang pada kesamaan inti cerita, yaitu laba-laba yang menggigit tangan, konfilkbatin, kehilangan dan bangkitnya seorang pahlawan, yaitu Spider-man.

Jadi bersiaplah keluar dari kotak alur cerita Spider-man yang biasa kita tonton dan terbukalah pada versi dunia yang lainnya, dan apa jadinya jika keseluruhan versi bertemu dan menyelamatkan Spider_verse dari tokoh penjahat terberat Spider-man : Morlun , yang tayang mulai tanggal 14 Desember 2018 di bioskop kesayangan anda


Film ini , disutradarai oleh Bob Persichetti, Peter Ramsey dan  Rodney Rothman.
Pengisi suara antara lain  Nicolas Cage, Hailee Steinfeld, Liev Schreiber,  Shameik Moore, Jake Johnson, Hailee Steinfeld, Mahershala Ali, Lily Tomlin, Brian Tyree Henry

   

0 Comments

Penayangan Perdana Pemenang 2018 “Knock Out Girl”

12/12/2018

0 Comments

 



Viu Pitching Forum menunjukkan komitmen Viu terhadap bangsa Indonesia dalam membangun ekosistem yang memberdayakan industri konten guna berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi nasional.

Serial pemenang 2018 Knock Out Girl disutradarai oleh Lasja Susatyo. Diperankan oleh bintang-bintang papan atas Indonesia seperti Pamela Bowie, Kevin Julio, Giorgino Abraham, Vincent Tio, Windy Apsari, Donny Damara, Zack Lee, Roy Marten, Teno Ali, dan Niniek L Karim.  
 
“Knock Out Girl” akan hadir dalam 13 episode dengan durasi 45 menit per episode dan mulai dapat disaksikan hari ini secara eksklusif di Viu, selanjutnya episode baru akan tayang perdana setiap minggu di hari Rabu & Kamis. Knock Out Girl dan serial Original Viu lainnya dapat diakses di

https://www.viu.com atau dengan mengunduh aplikasi Viu Android dari Google Play atau Viu iOS dari Apple App Store. Informasi mengenai serial Original Viu dan tayangan lainnya dapat diakses melalui akun media sosial Viu Indonesia di Facebook, Twitter, Instagram, YouTube, dan Viu Blog.



Berikut adalah soundtract lagu Knock Out Girl, Film Original Viu, pemenang pitching 2017
0 Comments

Alita Battle Angel - CG luar biasa besutan produser James Cameron

12/11/2018

0 Comments

 
Picture
James Cameron beraksi kembali. Pembuat film Titanic dan Avatar, kali ini berkenan menyampaikan Sneak Peak Alita Battle Angel, serentak di bioskop seluruh dunia.
Di Indonesia, dilakukan di teater IMAX Gandaria City Jakarta.

Berikut adalah trailer Alita Battle Angel yang sangat realistis.
Film ini berkisah mengenai penemuan jati diri dari Alita, yang terbangun tanpa ingatan masa lalunya. Alita adalah "cyborg" tanpa memori yang disusun kembali oleh Dr. Dyson Ido . Dalam perjalanan waktu, Alita bersama teman-temannya, akhirnya berhasil menemukan jati dirinya dan mulai melawan musuh yang mengincar keberadaan dirinya dan Dr. Dyson Ido serta kawan- kawannya.

Menariknya film ini menampilkan CG yang sangat halus. Tampilan Alita sangat menyerupai manusia .
Alita yang diperankan oleh Rosa Salazar menampilkan adegan yang natural layaknya manusia, jika dibandingkan dengan "cyborg" lainnya.

Alunan musiknya juga mendukung sekali, sehingga selama masa waktu 30 menit menonton sneak peak , saya merasa penasaran akan lanjutan alur cerita film ini.

Akankah tetap mengikuti alur cerita manga atau terjadi adaptasi lagi?

Bagi penggemar Manga , tentunya telah mengetahui film Alita Battle Angel , diambil dari manga yang berjudul sama. Namun dari sosok tubuh, telah terjadi perubahan . Dalam manga, Alita digambarkan bertubuh seksi dan montok, adapun dalam film digambarkan bertubuh atletis.

Ini adalah salah satu yang langsung dapat terlihat , dan bagi penggemar manganya sempat menjadi bahan diskusi setelah selesai pemutaran Sneak Peaknya.
Kemudian ada beberapa hal lagi yang tak dimunculkan dalam film. Diskusi berlangsung seru, namun akhirnya semua tak sabar ingin menonton keseluruhan film Alita Battle Angel yang akan diputar tahun 2019 mendatang .
Setelah menonton trailer sneak peaknya , kalian tertarik menonton juga kan?
Yuk diagendakan, dan jangan lupa ajak teman-teman untuk menonton bersama, karena akan lebih seru dan menyenangkan.






Alita Battle Angel
Manga : Yukito Kishiro
Produksi : James Cameron dan Jon Landau
Sutradara : Robert Rodriguez
Skenario : Cameron
Pemain : Rosa Salazar , Christoph Waltz, Jennifer Connely, Keean Johnson, Jackie Earle Haley,  Mahershala Ali, Ed Skrein
0 Comments

Mortal Engines

12/6/2018

0 Comments

 
Picture
cuplikan foto dari film mortal engines

Tahun 2001, sebuah buku berjudul Mortal Engines karya Philip Reeve diterbitkan.

Buku ini telah memenangkan Hadiah Buku Smarties Nestlé dan terpilih untuk Whitbread Award 2002, dan merupakan awal dari rangkaian buku lanjutannya .

Tahun 2009, Peter Jackson memulai pembuatan  film Martal Engines, berdasarkan buku tersebut.
Peter Jackson dikenal akan karya-karyanya tervisualisasi dengan bagus pada film triloggi Hobbit

Saat ini film Mortal Engines sudah tayang di bioskop di Indonesia dan saya menonton dengan antusias tinggi karena trailernya yang menarik dan begitu hidup. Mari kita lihat bersama-sama trailer film ini
Visualisasinya sangat realistis sekali kan? Seolah benar-benar itulah keadaan bumi sekian tahun kemudian, akibat bencana dan ulah manusia.
Ternyata visual-effects film ini disutradarai oleh Christian Rivers, yang telah mendapatkan Oskar melalui film King Kong.
Pantaslah sangat menarik , karena film merupakan gabungan dari oprang-orang kreatif yang memang merupakan juara di bidangnya.

Namun bagaimana dengan alur ceritanya?
Menurut saya, alur cerita agak pelan dan kurang mendapat porsi emosi yang cukup. Apabiila anda telah membaca bukunya , mungkin dapat memhami adanya beberapa perubahan , karena cerita film dengan buku memang sering berbeda, naqmun dengan kurangnya emosi ,  saya seolah hanya melihat gambar yang berjalan . Ditambah lagi dialog kurang berkesan, hingga akting pemainpun biasa saja.
Namun mata tetap dimanjakan dengan dunia imajinasi yang berbeda dan perlahan mulai beradaptasi dengan dunia tersebut. Hal ini sangat penting, karena imajinasi film memang salah satunya pada visualisasi gambar.
Durasi film berkisar 2 jam menjadi tidak membosankan, terlebih jika dilihat melalui layar dengan layar bioskop dan sound sistem yang mendukung.

Bagi penggemar film bernuansa petualangan dengan drama romantis, film ini cocok ditonton dan banyak pesan moral pula yang ditanamkan mengenai ambisi dan kekuasan yang dapat meruntuhkan sebuah keluarga.
Sinopsis

Mortal Engines bercerita mengenai bumi sekian tahun ke depan, setelah peradaban dihancurkan oleh bencana yang diawali oleh Pandora. Dalam evolusinya manusia  beradaptasi dengan cara hidup yang baru. Manusia tinggal di kota yang bergerak. Ada kota besar dan juga ada kota kecil. Kota besar bisa bertahan hidup dengan cara memangsa kota yang lebih kecil.
Dalam perjalanan cerita, kita juga dapat melihat ada kota angkasa dan juga kota lama yang hampir menyerupai kota-kota tempat kita hidup sekarang.

Cerita berpusat pada Tom Natsworthy (Robert Sheehan) dan Hester Shaw (Hera Hilmar).  Mereka berdua harus bekerja sama dan melalui banyak rintangan untuk mencegah berulangnya bencana Pandora .

Sutradara Christian Rivers
Diproduksi oleh Peter Jackson, Zane Weine, Amanda Walker, Deborah Forte, Fran Walsh
Skenario Peter Jackson, Fran Walsh,Philippa Boyens
Pemain Hugo Weaving, Patrick Malahide, Stephen Lang, Ronan Raftery, Leila George, Hera Hilmar,    Robert Sheehan,    Jihae
  
0 Comments

    Author

    ​Web yang dibuat untuk latihan anak-anak UKM .
    ​Penulis beragam, utama/mentor : Nuty Laraswaty 
    IG: NutyLaraswaty

    Archives

    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.