No Title
  • Home
  • Movie
  • Tekno
  • Game
  • What to watch

Godzilla : King of The Monsters,  ajang pertempuran para dewa Titans

5/31/2019

0 Comments

 
Bagi para penggemar film bertema pertarungan , lengkap dengan pertempuran yang dahsyat seperti Kingkong , maka film Godzilla kali ini patut tak dilewatkan. 

Kali ini alur cerita lebih banyak dititik beratkan pada faktor kemunculan para dewa Titans ini, dan para penonton termasuk saya, dibuat kagum pada penampilan para kaiju , sang Dewa Titans , seperti Godzilla, Mothra, Ghidorah, dan Rodan .
Tanpa detil penjelasan yang berbelit, penonton langsung dibawa pada pemikiran bahwa dunia berada diambang kehancuran yang disebabkan oleh ulah manusia dan hanya bisa diselamatkan  dengan dibangkitkan kembali para kaiju yang selama ini tersembunyi dari penglihatan manusia.
Namun tentunya alur cerita tak akan seru jika tidak ada pihak pro dan kontra, dan ini melibatkan satu keluarga yang digambarkan di awal , saat kebangkitan kaiju pertama kali, telah kehilangan salah satu anggotanya. Meraka seolah tenggelam dalam kesedihan dan hubungan meraka sebagai keluarga terpecah, dan masing-masing memiliki tujuan tersendiri, berkaitan dengan "mengingat" anggota keluarga yang telah meninggal ini.
Disinilah penonton diberi kejutan-kejutan kecil, yang sayangnya tidak memberikan efek yang diharapkan, karena seolah sudah dapat tertebak arahnya. Drama pro konta keluarga ini , ibarat bumbu yang apabila dihilangkan, juga tidak memberikan dampak apapun bagi alur cerita.
Penonton seolah hanya diberi ruang untuk menyaksikan baku hantam para kaiju , dengan tiap ronde memberikan pertarungan yang standar dan hasilnya juga sudan dapat ditebak.

Mengingat film Godzilla yang drills than 2019 ini, masih terkait dengan Godzilla tahun 2014, saya sendiri menduga bahwa drama ini sengaja diperkecil , sehingga berkesan sebagai bumbu penyedap cerita saja, hal ini dikarenakan pada Godzilla tahun 2014, alur cerita memang lebih menekankan pada drama keluarga , dan kemudian baru berfokus pada Godzila. Akibatnya Godzilla tahun 2019, kadar penceritaanpun bergeser, menjadi lebih berfokus pada kebangkitan Titans dan memberikan porsi ceci bagi drama keluarga.
Namun tentunya bagi yang tidak mengikuti cerita Godzilla tahun 2014, tidaklah akan memahami hal ini, sehingga anggapan bumbu penyedappun tak dapat dihindarkan. 

Salah satu teknik cerita yang dipergunakan, yaitu salah faham, juga kembali diterapkan dalam film ini, namun kali ini berkaitan dengan Godzilla, yang merupakan tokoh utama dalam film ini. Ini memberikan tempat bagi pengorbanan manusia , demi menyelamatkan dunia. Salah satu adegan heroik, yang selalu disematkan dalam film-film bertemakan penyelamatan dunia. Namun entah mengapa, pengorbanan mereka seolah terasa hambar, dan penonton kembali dibuat terpukau saat pertarungan antar kaijupun kembali berlangsung.

Nampaknya kali ini fokus memang pada para dewa Titans, sehingga pengorbanan manusia seolah ibarat pengorbanan hewan yang seolah sudah sepatutnya. Para dewa Titans ini sebagai penyelamat dun, telah menjadi penentu kekuasaan dunia, dimana mantisa dan seluruh rantai ekosistemn dunia dibawahnya, berada pada belas kasihan para DewaTitans, dengan pemimpinnya Godzilla.

Penggabungan dengan mitos dan cerita rakyat pada penyampaian bahwa Kaiju adalah Dewa Titans penguasa sejati dunia, dilakukan dengan sangat halus dan tidak memberikan penolakan dari para penonton.

Sangat dinantikan pertempuran selanjutnya, Godzillla vs Kong, yang direncanakan akan dirills tahun 2020 dan kelanjutan alur cerita yang menempatkan kaiju sebagai rantai ekosistem pertama di dunia. Akankah benar manusia, akan menjadi yang kedua? Akankah manusia dapat merubah urutan rantai ini, dan menjadi yang pertama kembali?
​



Sinopsis :
Agensi crypto-zoological Monarch berhadapan dengan sekelompok monster seukuran dewa, yaitu Godzilla yang perkasa,  Mothra, Rodan, dan musuh bebuyutannya Ghidorah berkepala tiga.
Sutradara: Michael Dougherty
Penulis: Michael Dougherty, Zach Shields, Max Borenstein
Pemain: Kyle Chandler, Vera Farmiga, Millie Bobby Brow, Ken Watanabe dan lain-lain
0 Comments

Ghost Writer : Saat komedi dan horor dijadikan sebuah drama hiburan keluarga

5/28/2019

0 Comments

 
Picture
Bagi para penonton yang mengharapkan tontonan berbeda pada liburan lebaran tahun 2019, maka akan dapat menyaksikan film Ghost Writer, yang merupakan film komedi horor dari rumah produksi Starvision.
Film ini ditulis skenarionya oleh Nonny Boenawan, dan merupakan skenario pertamanya , hasil dari mengikuti kelas penulisan skenario yang digagas oleh Ernest Prakasa tahun 2018 silam.
Adapun sutradaranya adalah Bene Dion Rajagukguk.

Berikut adalah catatan dari sutradara - Bene Dion Rajagukguk

" ... Komedi horor adalah genre yang sangat jarang digarap oleh industri film tanah air. Bahkan sulit menyebutkan judul film dengan genre ini dalam lima tahun terakhir. GHOST WRITER memberikan saya tantangan dan motivasi untuk menghasilkan karya yang unik dan segar. Sejak proses pengembangan dan penulisan naskah bersama Nonny Boenawan, saya sudah merasakan sensasi dan keseruan yang berbeda dengan karya-karya sebelumnya.

Sebagai sutradara debutan, mengerjakan sebuah film dengan banyak elemen; drama, komedi, dan horor, membuat saya grogi, sangat berhati-hati, tetapi sekaligus gembira. Niat untuk belajar total juga membuat saya memutuskan tidak menggunakan co-director. Semua proses pengerjaan GHOST WRITER sejak prapoduksi, produksi, hingga paskaproduksi berjalan sangat menyenangkan dan seru. Produser, para crew, dan pemain paham betul untuk membuat film komedi, semua harus saling membantu dalam suasana riang. Kami berusaha melahirkan GHOST WRITER dengan tulus dan sepenuh hati.

Semoga waktu, tenaga, dan perhatian yang sudah kami investasikan pada GHOST WRITER bisa dirasakan penontonnya. Semoga film ini tidak hanya membuat tertawa dan takut, tetapi juga meninggalkan kesan dan kenangan yang tidak mudah menguap. Semoga GHOST WRITER menjadi sajian yang segar untuk industri film tanah air
..."

Seperti apakah trailernya, bisa dilihat pada trailer berikut ini: 

​Sinopsis:

NAYA (Tatjana Saphira) adalah seorang penulis novel one-hit-wonder yang sudah beberapa tahun ini mengalami masa keterpurukan. Alasan ekonomi akhirnya membuat Naya dan adiknya, DARTO (Endy Arfian), terpaksa harus pindah ke sebuah rumah tua yang harga sewanya lebih murah. Suatu hari, Naya menemukan sebuah diary di rumah itu. Naya merasa kisah itu begitu emosional dan berpotensi untuk dijadikan novel. Naya pun menceritakannya kepada pacarnya, VINO (Deva Mahenra) yang mendukungnya Naya untuk menggarap kisah itu. ALVIN (Ernest Prakasa), editor sekaligus manajer di kantor penerbitan Naya, juga sangat tertarik.
Ketika Naya memutuskan untuk mengerjakan novel tersebut, tiba-tiba muncul GALIH (Ge Pamungkas), hantu penunggu rumah sekaligus pemilik dari diary yang ditemukan Naya. Ia marah karena Naya mencuri diary-nya. Akhirnya Naya berupaya untuk membujuk Galih agar membantunya mengerjakan novel tersebut. Belum selesai urusan Naya dan Galih, muncul teror dari sesosok hantu perempuan bernama BENING (Asmara Abigail).
Siapa sesungguhnya Bening? Berhasilkan Naya membujuk Galih dan menjadikannya rekan kerja dan mewujudkan novelnya menjadi kenyataan demi membiayai sekolah Darto?

Pemain dan Tim Produksi:
Naya:  Tatjana Saphira
Galih:  Ge Pamungkas
Vino:  Deva Mahenra
Alvin: Ernest Prakasa
Bening:  Asmara Abigail
Darto:  Endy Arfian
Pak Harja:  Slamet Rahardjo Djarot
Bu Harja:  Dayu Wijanto
Billy: Moh Iqbal Sulaiman
Pak Saidi: Arief Didu
Iwan :Arie Kriting
Abdul:  Muhadkly Acho
Tukang Ojek: Denny Gitong
Bu Broto: Asri Welas
Produser: Elkie Kwee
Ibu Kantin: Rohana Srimulat
Jeremy (OB Kantor) : Rachman Avri
Pelayan Cafe : Arif Alfiansyah

Produksi Starvision :
Produser Ernest Prakasa ;Chand Parwez
Sutradara: Bene Dion Rajagukguk
Produser Eksekutif : Fiaz Servia, Riza , Reza Servia, Mithu Nisar, Raza Servia
Produser Lini: Raymond Handaya
Asisten Sutradara: Etienne Caesar
Penulis Skenario: Nonny Boenawan , Bene Dion Rajagukguk
Desain Produksi: Windu Arifin
Penata Artistik:Nicola Narda
Penata Kamera : Roby Herbi
Penyunting Gambar :Teguh Raharjo
Perekam Suara : Yarri BS
Penata Busana : Aldie Harra
Penata Rias : Tomo Sastra
Penata Musik : Aghi Narottama, Bemby Gusti
Penata Suara: Khikmawan Santosa, Syamsurrijal
Penata Videografis: Capluk
Penata Warna: P'Nu
Penata Casting :Juandini Liesmita
Konsultan Komedi: Muhadkly Acho
Penata Lokasi : Adelemuzad
Perancang Poster : EndoneGraphz & Stuff

(Nuty Laraswaty)
0 Comments

Si Doel 2 : Babak puncak drama Si Doel

5/26/2019

0 Comments

 
Picture
Akhirnya yang dinanti-nantikan tiba juga, Si Doel 2 menceritakan  kelanjutan pertemuan Doel (Rano Karno) dengan anaknya Dul di Belanda.
Saat di film Si Doel 1, penonton dibuat bertanya-tanya, mengenai nasib dan kelanjutan permintaan Sarah kepada Doel. Maka melalui film Si Doel 2, perlahan jawaban seolah telah diberikan dan putusan seolah sudah mengarah kesatu titik . Zaenabpun telah merasakan perubahan sikap dan intuisi perempuanpun telah berbicara.
Namun ternyata, ada kejutan lain dari puncak drama ini, yang membuat kedudukan Zaenab dapat berubah , serta kenetralan sikap MakNyak pun membuat para penonton susah menebak arah penyelesaian drama ini.
MakNyak sebagai seorang perempuan yang banyak memakan asam garam kehidupan serta memahami sifat Doel, seolah memberikan jawaban tersendiri bagi para penonton, namun di lain pihak, dialognya dengan Sarah maupun Zaenab juga membuka ragam penyelesaian lain.
Semua ini hanya dapat ditonton melalui film Si Doel 2.

Saat inilah penonton seolah terbagi lebih tajam, menjadi pendukung tim Sarah atau tim Zaenab, karena masing-masing tetap  memiliki hati Doel dan Doel tetap menjadi pribadi yang bertanggung jawab.

Semua dapat disaksikan dalam film keluarga di liburan Lebaran tahun 2019 ini.

​Sebelumnya kita lihat terlebih dahulu trailer berikut ini:
Sangat menarik melihat CGI yang digunakan sangat halus dan tak terasa perbedaannya, jika dibandingkan dengan diambil di tempat asal.
Gambar-gambar pemandangan, serta pengambilan sudut gambar yang menjadi ciri khas Si Doel tetap dipertahankan, sehingga bagi yang ingin mengenang masa jaya serial Si Doel saat masa tayang di televisi pun, tak akan merasa kesulitan untuk mengikutinya.

Menarik juga karena Si Doel versi layar lebar, masih tetap setia menggunakan pemeran-pemeran lama, dan dengan halus memasukkan tambahan aktor maupun aktris pendukung barunya, yang dipersiapkan untuk menjadi tokoh cerita selanjutnya.

Si Doel 2, mengikuti alur pakem industri film, dengan aturan pembukaan pada film Si Doel 1, dan babak puncak konflik ada pada film Si Doel 2. Saat ini penonton, kembali dibuat penasaran akan babak penyelesaiannya.
Pertanyaan masih tetap sama, menjadi inti cerita dari dunia Si Doel, yaitu Doel memilih Sarah atau Zaenab?

Bagi para pendukung masing-masing tim, agar bersiap untuk mempersiapkan teori-teori tersendiri, untuk memperkuat dukungannya, karena jawaban akan berada pada film lanjutannya, yaitu si Doel 3.

Bagi yang bukan penggemar serial Si Doel 2, mungkin akan merasa durasi film ini berikut dialognya terlalu lambat, dan Si Doel mengesankan sebagai sesosok pribadi yang tidak dapat mengambil keputusan. 
Bahkan adapula yang menyatakan bahwa Doel, adalah sosok pribadi yang plin plan dalam menentukan pilihan hatinya terhadap perempuan.

Namun apabila melihat kondisi Doel, sebenarnya pada film pertama, telah diperlihatkan Doel telah memilih Sarah, namun Sarah tidak bisa menerima rasa kasihan Doel pada nasib Zaenab, yang menggiring rasa kasihan  tersebut dan  membuat Doel akhirnya mau melindungi Zaenab melalui pernikahan siri. 
Sarah tidak dapat memahami konsep pernikahan poligami dan memutuskan untuk pergi dan berdiri sendiri. 
Konsep tindakan Sarah sebenarnya adalah konsep pada umumnya perempuan mandiri masa sekarang, yang lebih memilih untuk mempertahankan pendiriannya. 
Namun pada proses perjalanan hidupnya, ada hal-hal kecil yang seolah kembali membuat dirinya mempertanyakan apakah tidakan yang dilakukannya adalah tindakan yang tepat.
Sarah memilih untuk memisahkan antara perasaan dan prinsip hidup. 
​
​Namun sosok perempuan manapun, tetap akan memiliki titik lemahnya. Dalam hal ini titik lemah Sarah adalah MakNyak.
Dalam hal ini, sangatlah wajar apabila Sarah kemudian kembali untuk menemui MakNyak untuk kembali menetapkan diri pada pendapatnya.
Saat jawaban MakNyak telah didapat, Sarah kembali harus menghadapi titik lemah kedua dalam hidupnya, yaitu Dul, anaknya. 
Penonton seolah dibawa melihat kegalauan Sarah akan pertanyaan yang kembali mengguncang kehidupannya, melalui pernyataan dari anaknya. 

Hal-hal inilah yang membuat film ini menjadi semakin menarik, karena penonton dibawa terlibat pada konflik perasaan perempuan dan dampaknya bagi dirinya serta orang-orang terdekat yang berada di sekelilingnya.
Sesuatu hal yang sangat dekat dalam kehidupan sehari-hari penonton.

Diharapkan tentunya, saat kelanjutan film ini. Penonton sudah dapat diberikan jawaban atas konflik ini, karena bila dibiarkan berlarut-larut alur cerita berada dalam segmen ini, tak ubahnya bagikan serial FTV umumnya yang dapat ditonton melalui layar televisi.
​SINOPSIS
Wanita mana yang tak hancur hatinya, mendapati suami yang ia tunggu kepulangannya membawa kabar bahwa ia bertemu dengan belahan jiwa beserta anak yang selama ini dirindukannya.

Hal itulah yang dirasakan Zaenab dan membuat hatinya menggalau dalam kebisuan untuk memilih antara mempertahankan pernikahannya dengan Doel, atau merelakannya. Terlebih saat Doel mengatakan bahwa Sarah dan Dul akan menetap di Jakarta.

Dalam kegelisahannya, Zaenab mencoba mencari jawaban atas takdir yang harus ia pilih, dan harapan itu mulai terbuka lebar saat Doel  mendapat kabar dari Atun bahwa kemungkinan Zaenab tengah mengandung.

Dan penegasan itu datang saat Sarah datang berkunjung ke rumah untuk mengungkapkan penyesalan atas apa yang terjadi di masa lalu kepada MakNyak dan meminta Dul untuk memanggil Zaenab sebagai ibu.
0 Comments

John Wick  Chapter 3 Parabellum

5/14/2019

0 Comments

 
Parabellum aka perang .
​Maka bersiaplah 
Picture
Bagi yang mengikuti John Wick chapter 1 dan chapter 2, tentunya sangat menunggu-nunggu film ini. Saat kepala John Wick dihargai kontak terbuka senilai 14 (tujuh) juta dolar AS dan semakin menaik harganya
​
Para pengemar film action thriller bersiap mulai tanggal 15 Mei 2019 untuk dihibur dengan banyaknya adegan-adegan aksi yang tak sanggup dibayangkan sebelumnya. Sebagai lanjutan dari chapter-chapter sebelumnya, maka chapter 3 sangat dituntut lebih memukau lagi penampilannya.
Pemutaran di Indonesia, memang lebih cepat dibandingkan pemutaran di negara lain.
Patutlah kita semakin bangga akan hal ini. Kira-kira apa ya penyebabnya?
Diulas lebih lanjut dibawah ini.
Sesuai judulnya, maka sepanjang film ini, akan banyak sekali adegan-adegan perkelahian , karena saat ini adalah saatnya berperang.
Diiringi lagu klasik, maka puncak peperangan pun dilakukan di daerah yang tak diduga dan menghasilkan banyak adegan yang berkaitan dengan kaca dan hancurnya kaca karena benturan demi benturan hingga terkena temabakan dari jarak dekat.

Saat inilah , kita sebagai warga negara Indonesia dibuat sangat kagum, akan kesempatan yang diberikan kepada Kang Yayan dan Kang Cecep untuk menunjukkan kemampuan aksi bela diri pencak silat yang merupakan kebanggan bangsa Indonesia.

Penonton dibuat tak sanggup lagi berkata-kata, saat melihat adegan demi adegan yang dilakukan oleh Kang Yayan dan Kang Cecep . Perkelahian dan koreografinya sangat indah dipandang oleh mata dan tentunya membuat penonton bertepuk tangan , paling tidak berteriak mengelukan aksi mereka berdua.

​

Kang Yayan dan Kang Cecep dalam siaran persnya pun sempat menyampaikan, memang ada perubahan saat adegan dilakukan, dan menguntungkan bagi diri mereka.
Jika kalian ingin mengetahuinya, maka kalian harus segera menonton sebagai orang pertama dan menyampaikan salam sampai jumpa kepada teman-teman kalian.

Chad Stahelski dan Basil Iwaynk dengan didukung team produksi dan pemain film lainnya, memang kali ini mampu mewujudkan harapan penonton, dan membuat penonton tak kuasa menantikan adegan demi adegan selanjutnya.
Alur ceritapun tak terduga dan membuat penonton semakin penasaran.
Deretan pemain seperti Laurence Fishburne,  Ian McShane,  Halle Berry, Anjelica Huston, mampu menampilkan akting yang komplkes dan menarik.
Tentunya tak terlupakan sang aktor watak Keanu Reeves yang bermain prima tanpa cela, tak anyal membuat film John Wick Chapter 3 ini menjadi salah satu tontonan film yang sangat dinanti dan akan ditonton berulang kali.
0 Comments

Pokemon Detective Pikachu : saat drama dan misteri berpadu

5/9/2019

0 Comments

 
​Bagi para penggemar Pokemon di Indonesia. Tanggal 8 Mei 2019, merupakan hari pertama film Pokemon Detective Pikachu diputar serentak di bioskop di Indonesia.
Picture

Film ini termasuk salah satu film yang mendapat perhatian dari penonton film di Indonesia, karena tahun 2016 tercatat Indonesia termasuk salah satu negara yang terkena hype Pokemon Go.

Terkait hype ini, mngkin ada juga yang pernah ingat akan sebuah berita yang menyampaikan larangan mencari pokemon di area objek vital, seperti fasilitas militer , pembangkit listrik dan sarana lainnya. Kemudian secepat timbulnya, demam Pokemon Go pun padam.

Nah, seolah menjawab keinginan bernostalgia dengan tokoh-tokoh pokemon, film ini hadir dengan jalan cerita misteri, yang bisa ditonton oleh sekeluarga, Ayah dan Ibu  bersama anak-anaknya.

​Untuk menjawab segmentasi para fansnya. Maka cerita berpusat pada Harry yang berusia 21 tahun. Hal ini memudahkan pula untuk mengemas film ini, dalam ruang lingkup drama ringan mendukung alur cerita misteri, yaitu dengan melibatkan ayah Harry , sebagai seorang detektif.

Akankah paduan ini berhasil? Sebelumnya kita saksikan terlebih dahulu trailernya di bawah ini

Ryan Reynolds sebagai pemeran Pikachu sangat antusias akan film ini, karena dapat menonton film ini bersama anak-anaknya. Tentunya tantangan utamanya adalah menghidupkan karakter Pikachu yang imut menjadi pribadi yang mampu membuat Tim menjadi terbuka dan mulai menjalin persahabatan dan kepercayaan kepada Pokemon lagi. 

Masa kecil Tim (Justice Smith) yang penuh luka emosi, telah membuatnya melupakan impiannya menjadi pelatih pokemon dan menjauh dari ayahnya Harry.

Alur cerita misteri terlihat sangat mendominasi , sehingga penonton dibuat untuk terus mengikuti terus hingga selesai. Tidak ada petunjuk apapun yang muncul , sehingga akhir ceritanya membuat penonton kaget dan sama sekali tidak menyangka.
​
Bagi yang tidak memahami dunia pokemon, tetap dengan mudah mengikuti alur cerita karena drama yang dipersiapkan umum terjadi , yaitu perpisahan di keluarga karena adanya tragedi dan hanyalah tragedi kembalilah yang dapat mempersatukan menjadi sebuah keluarga kembali.
Dalam alur cerita, pokemon adalah makhluk yang berkeliaran dengan pemiliknya. Mereka terkadang menyimpannya dalam bola (pokemon Go), yang mereka lemparkan pada mereka untuk menangkap pokemon.
​
Pokemon biasanya bentuknya sangat imut dan menawan hati. namun masing-masing biasanya mempunyai kekuatan khusus. Masing-masing pokemon hanya dapat mengucapkan namanya sendiri. Pokemon dapat dipaksa untuk saling bertarung. Namun pada umumnya pokemon cinta damai dan senang bersosialisasi dengan manusia

Konflik dimulai, saat Mewwtu yang berhasil keluar dari tempatnya dikurubg, terlihat menyerang sebuah mobil, yang terbalik dan diduga pengendaranya telah tiada.  Belakangan diketahui pengendaranya adalah Harry bersama Pikachu.
Tim tetap tidak percaya jika ayahnya telah meninggal dan bersama Pikachu yang dapat berkomunikasi hanya dengan dirinya, Tim berusaha menemukan kembali ayahnya , serta terlibat dalam suatu misteri dan rencana besar yang mampu merubah hubungan antara manusia dengan pokemon.
0 Comments

Review 27 Steps Of May

5/8/2019

0 Comments

 
Waktu adalah teman atau musuh. Waktu relatif, bagi seseorang bisa panjang sekali, namun juga bisa menjelma menjadi pendek , sekejap mata. Namun 8 tahun adalah waktu yang dibutuhkan May, untuk bangkit dari traumanya.

Penerimaan trauma juga beragam, ada yang menerimanya biasa-biasa saja dan berlanjut ke “halaman kehidupan” berikutnya dengan cepat , ada pula yang membutuhkan waktu lama bahkan ada yang tak bisa kembali lagi dan tenggelam dalam traumanya.

Film ini bercerita mengenai May, seorang gadis yang berada di waktu dan tempat yang salah. 
​Film ini menyiratkan peristiwa pemerkosaan yang terjadi pada bulan Mei  1998 di Indonesia, serta menjadi sejarah kelam di Indonesia (Peristiwa Mei 1998) .Pola pemerkosaan yang terjadi saat itu hampir sama. Korban tidak hanya diperkosa, tetapi juga diserang dengan benda-benda keras, baik tajam maupun tumpul.
Picture
May mengalami trauma berat setelah mengalami pemerkosaan, membuatnya pulang terhuyung dan tak mampu berkata-kata . Ayahnya berusaha menolongnya , namun hanya bisa terdiam tak berdaya.
​Delapan (8) tahun berlalu , hanya keteraturanlah yang dapat membuat May berfungsi secara normal. Temannya hanyalah sepi, dan keteraturan yang membuatnya memiliki kontrol akan hidupnya. May tak sanggup jika harus berbuat di luar alur keteraturan yang telah dibuat, karena jika itu terjadi, untuk mengembalikan kontrol kembali pada dirinya, May akan melukai tangannya. Ini adalah jalan satu-satunya. Itulah sebabnya, di pergelangan tangannya banyak luka lama dan luka baru. Itulah sebabnya, May tidak sanggup menerima suatu perbedaan , sekecil apapun.

Namun sebuah kebakaran yang terjadi di rumah sebelah mengubah segalanya. May harus menerima adanya sebuah lubang kecil yang terbuka, insting pertama yang dilakukan May adalah menutup lubang itu dan melupakannya, hingga suatu hari alunan lagu menarik hati May , membuatnya membuka kembali lubang kecil itu . Melihat dan memasuki dunia yang sama sekali baru dan membuatnya mampu membuka diri dan bathinnya. Waktupun seolah memberi isyarat kepada May, sudah tiba saatnya untuk melangkah maju.
​Namun apabila prosesnya semudah membalikkan tangan, maka hal tersebut tidaklah benar. Alur cerita menunjukkan penolakan, penerimaan hingga akhirnya keputusan dari diri May, untuk melangkah maju, melupakan trauma berat yang dialaminya. Delapan (8) tahun adalah waktu yang dibutuhkan oleh May.
​Ayah May juga mengalami trauma . Bagi yang berpendapat bahwa trauma hanya bisa terjadi pada pihak yang mengalami, maka film ini menceritakan pula seorang ayah yang merasa trauma dan gagal menjalankan tugas utama seorang ayah, yaitu melindungi anaknya. Trauma ini pun berkembang menjadi pemasrahan total akan semua tingkah laku yang dilakukan oleh May , asalkan May mau berinteraksi dengan dirinya. Hingga menjelma di luar rumah , menjadi seorang petinju yang tidak memperdulikan kaidah dan aturan dalam bertinju.

Ayunan pukulan yang bertubi-tubi dan keras sajalah yang ingin dilakukan Ayah kepada lawan tarungnya , karena dari sinilah Ayah memiliki kuasa untuk menghukum, membalas mereka yang telah menyakiti anaknya May.  Terkadang saat keputusasaan datang, Ayahpun rela membiarkan dirinya dihajar habis-habisan, tidak mau melawan. Rasa sakit yang diterima, luka badan yang diterima, dianggap Ayah, tak sebanding dengan luka yang ditanggung oleh anaknya May.
​Pesulap hadir sebagai suatu perlambang, trauma dapat disembuhkan , namun dengan waktu yang hanya dapat diterima oleh pihak yang mengalaminya dan melalui media yang hanya difahami oleh pihak yang mengalaminya.

Pada awal peristiwa, terlihat May sangat tertarik dan senang berada di pasar malam, tempat dimana banyak atraksi menarik , menyenangkan dan membuat hati May bahagia. Pesulap hadir mewakili masa dan waktu itu, namun dalam skala kecil dan mampu diterima oleh May dan traumanya. May seolah terbawa untuk melakukan napak tilas dan waktunya untuk bangkitpun tiba, membuatnya mampu kembali lagi berkomunikasi dan berjalan maju ke dunia luar, di luar kamar, rumah, jalan dan terus menuju tempat yang baru.
Picture
​Penulis cerita, Rayya Makarim, menyampaikan butuh waktu yang sangat lama untuk menulis cerita dan perlu riset yang sangat lama, karena alur cerita bukanlah merupakan alur cerita yang sederhana, namun ada misi yang dibawa. Dalam jangka waktu dua (2) tahun , sejak tahun 2016 hingga 2018, banyak sekali diskusi yang dilakukan untuk dapat menjelaskan tiap properti yang ada dalam film, setiap tindakan yang dilakukan oleh May dan Ayahnya.

Sutradara Ravi Bharwani lah yang mampu mewujudkan dalam bahasa film, sehingga alur cerita dapat hidup dan menarik hati para penonton yang melihatnya.

Akting para pemeran juga sangat prima. May diperankan oleh Raihaanun mampu mewujudkan tokoh yang mengalami trauma dengan bahasa tubuh dan mimik wajah yang tepat. Ayah diperankan oleh Lukman Sardi mampu mewujudkan gambaran seorang lelaki yang merasa dirinya tak berguna dan sekaligus memendam kemarahan terbenam yang dapat meledak tanpa batas.

Film ini sangat dalam maknanya, sehingga tidak cocok bagi penonton film yang menyukai adegan dan dialog yang ramai. (Nuty Laraswaty)
Ditulis juga pada : https://cinemags.co.id/review-27-steps-of-may/
0 Comments

Ambu : Semesta Pertama dan Terakhirku

5/6/2019

0 Comments

 
Picture
Kasih Ibu kepada Beta
Tak terhingga sepanjang masa
                             
Hanya memberi
Tak harap kembali
Bagai sang surya menyinari dunia

Sepenggal lagu ini, seolah menjadi pertanda bahwa sampai kapanpun kasih sayang seorang Ibu terhadap anaknya tak akan berhenti , dan inilah yang menjadi intisari jalan cerita dalam film Ambu
Skytree Pictures dalam film perdananya kali ini mampu menampilkan  komposisi alur jalan cerita , hingga lokasi ke dalam suatu paduan harmoni yang baik. Masing-masing dapat berdiri sendiri namun juga membentuk suatu keindahan , saat berpadu. Sutradara Farid Dermawan , dalam debut perdananya, mampu membawa penonton , hanyut dari sudut pengambilan film yang unik , namun efektif menjelaskan melalui bahasa mata.
​
Dengan skenario karya Titien Wattimena yang kuat. Penonton dibawa ke dalam suatu konflik yang sering sekali terjadi, yaitu antara Ibu dan anak.
Seorang Ibu yang menginginkan jalan yang terbaik bagi anaknya, namun ternyata berbeda dengan keinginan dari anaknya.
Saat akhirnya konflik tak terhindarkan, maka mau tak mau, ada yang harus menyingkir dan terpisah selama puluhan tahun hingga akhirnya sesuatu tragedilah yang mampu menghubungkan kembali Ibu dan anak ini.
Picture
Ambu adalah panggilan halus dalam bahasa Sunda , terhadap Ibu. 
Saat itulah penonton dibawa ke  budaya suku Baduy luar , yang sangat menjaga harmoni antara manusia dengan alamnya. 
Banyak pantangan yang harus dijalani , namun juga banyak kearifan lokal yang menjadi dasar pemahaman akan eksistensi kehidupan manusia.

Inilah sebabnya perpaduan ini sangat brilliant. Seolah benar-benar mempertajam sebuah konflik yang sedang terjadi. Kehidupan yang serba berbau teknologi di daerah kota , disandingkan dengan kehidupan yang penuh kearifan lokal di Baduy.
Bagaikan bumi dan langit, namun seolah memperkuat konflik yang sedang terjadi , dan saat kearifan lokal tersebut perlahan merengkuh ke dalam diri Nona (Lutesha) , menimbulkan suatu penerimaan yang wajar dan dapat diterima oleh penonton.

Ambu , diperankan dengan sangat luar biasa oleh artis kawakan Widyawati , mampu membawa penonton memahami betapa pedihnya hati seorang Ibu , yang sampai kapanpun hanya mengharapkan yang terbaik bagi anaknya. Namun sebagai seorang manusia yang mempunyai emosi , harga diri dan rasa kecewa , akan dapat memperlihatkan hal yang sebaliknya di hadapan anaknya.

Saat Fatma (Laudya Cythia Bella) menghadapi kenyataan dari sebuah hasil konflik yang berakhir dengan pahit, barulah matanya terbuka, dan demi kasih kepada anaknya Nona , akhirnya memutuskan untuk kembali pulang untuk bertemu kembali dengan Ambu . 
​
Fatma dengan segenap upayanya berusaha agar Nona dapat diterima oleh Ambu , karena hanya itu satu-satu jalan .
​ Adapun Nona yang sehari-hari dekat dengan Ibunya, namun sama sekali tidak memahami Ibunya. Mengalami fase penolakan, pemberontakan, hingga akhirnya kearifan lokal Baduy itu perlahan merasuk dalam hatinya, merengkuhnya dalam-dalam, sehingga hanya penerimaan total dan kesadaran akan dirinya membuatnya menerima kenyataan pahit dihadapannya.
​

Skenarionya sendiri sebenarnya dapat ditempatkan pada lokasi manapun, asalkan lokasinya mempunya latar belakang perbedaan yang tajam antara kehidupan perkotaan dengan kehidupan berikutnya. 
Inilah sebabnya saya sampaikan masing-masing dapat berdiri sendiri.

Pemilihan lokasi di Lebak, dengan membawa penonton ke daerah-daerah wisata maupun alam di daerah Lebak, seolah menunjukkan keindahan tersembunyi yang selama ini berada dekat penonton, namun seolah terlupakan karena kemeriahan daerah wisata lainnya.
Apabila kita datang daerah Lebak, memang yang akan kita dapatkan adalah penyatuan dengan alam, selain dengan tentunya hadirnya keindahan wisatanya. Apabila wisatawan datang ke daerah Baduy luar, mereka memang akan merasakan pengalaman harmoni dengan alam. Penduduk yang perlahan mengajarkan mengenai kearifan lokal, harmoni dengan alam, akan membawa suasana damai , serasi dan ketenangan bathin tersendiri. Namun tentunya bagi beberapa orang, hinggar bingar dunia tetap memanggil dan mampu menyesatkan manusia dalam dunia tersebut. Inilah salah satu sudut yang dipakai untuk menunjukkan dalam bahasa mata , munculnya peran antagonis dalam film ini.
​
Dalam hal ini Nico (diperankan oleh Baim Wong) , berakting secara konstan dan prima, menjalani peran  antagonis,  mampu menerangkan kepada penonton, tanpa penjelasan berbelit , akan konfilk yang terjadi dan dampaknya terhadap Ambu, Fatma dan Nona.

Pada akhir film , penonton seolah dibawa untuk kembali pada Ibu. Semesta terakhir, yang kasih sayangnya tak terhingga dan tak akan mengharapkan balasan apapun dari anaknya.
Picture
0 Comments

    Author

    ​Web yang dibuat untuk latihan anak-anak UKM .
    ​Penulis beragam, utama/mentor : Nuty Laraswaty 
    IG: NutyLaraswaty

    Archives

    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018
    October 2018

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.