Tidak perlu cerita yang berbelit-berlit, mega konflik, maupun cerita super dramatis untuk membuat kita
ngeh tentang orang dengan down syndrome.
Ya, The Peanut Butter Falcon merupakan sebuah film yang membuat kita mengerti bahwa orang dengan down syndrome pun mempunyai impian dan ingin hidup
bebas selayaknya orang normal dengan cara yang sangat sederhana namun menyentuh.
Sejak scene pembuka, film sudah menjelaskan bagaimana karakter Zak (Zack Gottsagen), pemuda
dengan down syndrome yang berusaha kabur dari rumah panti jompo tempat dia tinggal.
Zak merasa bosan, tidak seharusnya dia berada disana dengan kumpulan orang tua dengan kegiatan monoton.
Zak mempunyai mimpi menjadi pegulat, seperti pegulat idolanya The Salt Water Redneck (Thomas Haden
Church) yang selalu ia tonton melalui video tape berulang kali.
Suatu hari, Zak berhasil kabur dari panti jompo dan juga relawan pengasuh cantik bernama Eleanor (Dakota Johnson) yang mengawasinya.
Didalam perjalanan Zak bertemu Tyler (Shia LaBeouf) seorang pemuda lusuh yang nampak kacau hidupnya setelah ditinggal mati oleh saudara laki-laki kesayangannya, satu- satunya keluarga yang ia miliki. Di kota, Tyler memiliki masalah dengan para nelayan yang mengakibatkan dia harus kabur meninggalkan kota.
Pertemuan tak sengaja kemudian mengantarkan Zak dan Tyler pada perjalanan panjang bersama karena tujuan mereka yang searah. Zak ingin pergi ke sekolah gulat milik The Salt Water Redneck dan Tyler ingin pergi menuju Florida tempat dia akan memulai hidup yang baru.
Dalam perjalanan panjang mereka bertemu banyak orang, dikejar nelayan-nelayan yang marah dan bahkan berhasil mengajak Eleanor ikut bersama dalam petualangan mereka menuju tempat tujuan akhir.
Tyler yang awal mulanya kesal dengan Zak perlahan menjadi sahabat dan malah mengajarkan Zak banyak hal tentang kehidupan maupun cara-cara bertahan hidup. Zak yang semula tidak bisa berenang bahkan menjadi bisa berenang, menangkap ikan dengan tangan kosong, dan memiliki semangat serta kepercayaan diri kembali setelah kerap kali dipanggil idiot oleh orang-orang sekitarnya. Sementara itu di sisi lain Tyler yang selalu muram dan pemarah karena kematian saudaranya perlahan mulai membuka diri kepada Zak, Tyler seperti menemukan keluarga dan saudara baru dan mulai mengikhlaskan kepergian saudaranya.
Cerita kemudian bergulir dengan sederhana, konflik yang sederhana, tetapi dikemas dengan cara bercerita yang baik. Setiap scene memiliki arti, tidak ada yang mubazir, semuanya menggambarkan emosi sederhana dari pemain-pemainnya yang berakting sangat natural.
Shia LaBeouf disini terlihat sangat effortless dalam memerankan karakter Tyler, begitu pula dengan Zack. Chemistry keduanya sangat baik, seperti persahabatan yang sangat nyata.
Hal yang sedikit disayangkan pada film ini adalah tidak adanya kesempatan yang diberikan untuk
mengembangkan karakter Eleanor, atau setidaknya menjelaskan bagaimana sosok Eleanor yang semula
percaya Zak tidak bisa melakukan apa-apa sendiri dan harus pulang ke panti jompo hingga akhirnya
memutuskan untuk ‘ikut pindah’ ke sisi Tyler dan Zak. Akan tetapi secara keseluruhan, film
ini tetap memberikan rasa kenyamanan dan ‘adem’ selepas menontonnya. So heart warming and worth
to watch!
Catatan:
judul Peanut Butter Falcon ini ceritanya diambil dari nama panggung Zak. Seperti The Salt Water
Redneck yang ternyata adalah nama panggung dari pegulat yang bernama Clint. Awalnya Zak
hanya ingin nama panggung Falcon, kemudian Tyler membuatkan kostum Falcon (ranting pohon
dan dedaunan yang dilakban kemudian dipasangkan kepada Zak sehingga seperti mempunyai
sayap) kemudian mengoleskan arang ke wajah Zak seperti ingin berangkat ke medan perang.
Waktu itu Zak sedang makan selai kacang dan mengoleskan selai tersebut ke wajahnya,
sehingga jadilah nama panggungnya “Peanut Butter Falcon”.
Pada perjalanannya, Tyler-Zak-Eleanor berhasil bertemu dengan the Salt Water Redneck tetapi
sekolah gulatnya sudah lama tutup. Namun akhirnya Salt Water Redneck mau mengajari Zak
gulat dan kemudian Zak mengikuti pertandingan gulat di kampung itu dan melawan musuh yang
cukup kuat. Akhirnya Zak bisa mengalahkan musuh yang kuat itu dengan cara melemparnya
keluar dari ring. Pada saat yang bersamaan kelompok nelayan yang marah kepada Tyler berhasil
menemukan mereka dan memukuli Tyler hingga masuk rumah sakit. Awalnya mengira Tyler
akan mati, tetapi ternyata tidak. Endingnya mereka bertiga pergi ke Florida
(Digitalmarketingproject/Nadia Farahnaz )
dengan down syndrome yang berusaha kabur dari rumah panti jompo tempat dia tinggal.
Zak merasa bosan, tidak seharusnya dia berada disana dengan kumpulan orang tua dengan kegiatan monoton.
Zak mempunyai mimpi menjadi pegulat, seperti pegulat idolanya The Salt Water Redneck (Thomas Haden
Church) yang selalu ia tonton melalui video tape berulang kali.
Suatu hari, Zak berhasil kabur dari panti jompo dan juga relawan pengasuh cantik bernama Eleanor (Dakota Johnson) yang mengawasinya.
Didalam perjalanan Zak bertemu Tyler (Shia LaBeouf) seorang pemuda lusuh yang nampak kacau hidupnya setelah ditinggal mati oleh saudara laki-laki kesayangannya, satu- satunya keluarga yang ia miliki. Di kota, Tyler memiliki masalah dengan para nelayan yang mengakibatkan dia harus kabur meninggalkan kota.
Pertemuan tak sengaja kemudian mengantarkan Zak dan Tyler pada perjalanan panjang bersama karena tujuan mereka yang searah. Zak ingin pergi ke sekolah gulat milik The Salt Water Redneck dan Tyler ingin pergi menuju Florida tempat dia akan memulai hidup yang baru.
Dalam perjalanan panjang mereka bertemu banyak orang, dikejar nelayan-nelayan yang marah dan bahkan berhasil mengajak Eleanor ikut bersama dalam petualangan mereka menuju tempat tujuan akhir.
Tyler yang awal mulanya kesal dengan Zak perlahan menjadi sahabat dan malah mengajarkan Zak banyak hal tentang kehidupan maupun cara-cara bertahan hidup. Zak yang semula tidak bisa berenang bahkan menjadi bisa berenang, menangkap ikan dengan tangan kosong, dan memiliki semangat serta kepercayaan diri kembali setelah kerap kali dipanggil idiot oleh orang-orang sekitarnya. Sementara itu di sisi lain Tyler yang selalu muram dan pemarah karena kematian saudaranya perlahan mulai membuka diri kepada Zak, Tyler seperti menemukan keluarga dan saudara baru dan mulai mengikhlaskan kepergian saudaranya.
Cerita kemudian bergulir dengan sederhana, konflik yang sederhana, tetapi dikemas dengan cara bercerita yang baik. Setiap scene memiliki arti, tidak ada yang mubazir, semuanya menggambarkan emosi sederhana dari pemain-pemainnya yang berakting sangat natural.
Shia LaBeouf disini terlihat sangat effortless dalam memerankan karakter Tyler, begitu pula dengan Zack. Chemistry keduanya sangat baik, seperti persahabatan yang sangat nyata.
Hal yang sedikit disayangkan pada film ini adalah tidak adanya kesempatan yang diberikan untuk
mengembangkan karakter Eleanor, atau setidaknya menjelaskan bagaimana sosok Eleanor yang semula
percaya Zak tidak bisa melakukan apa-apa sendiri dan harus pulang ke panti jompo hingga akhirnya
memutuskan untuk ‘ikut pindah’ ke sisi Tyler dan Zak. Akan tetapi secara keseluruhan, film
ini tetap memberikan rasa kenyamanan dan ‘adem’ selepas menontonnya. So heart warming and worth
to watch!
Catatan:
judul Peanut Butter Falcon ini ceritanya diambil dari nama panggung Zak. Seperti The Salt Water
Redneck yang ternyata adalah nama panggung dari pegulat yang bernama Clint. Awalnya Zak
hanya ingin nama panggung Falcon, kemudian Tyler membuatkan kostum Falcon (ranting pohon
dan dedaunan yang dilakban kemudian dipasangkan kepada Zak sehingga seperti mempunyai
sayap) kemudian mengoleskan arang ke wajah Zak seperti ingin berangkat ke medan perang.
Waktu itu Zak sedang makan selai kacang dan mengoleskan selai tersebut ke wajahnya,
sehingga jadilah nama panggungnya “Peanut Butter Falcon”.
Pada perjalanannya, Tyler-Zak-Eleanor berhasil bertemu dengan the Salt Water Redneck tetapi
sekolah gulatnya sudah lama tutup. Namun akhirnya Salt Water Redneck mau mengajari Zak
gulat dan kemudian Zak mengikuti pertandingan gulat di kampung itu dan melawan musuh yang
cukup kuat. Akhirnya Zak bisa mengalahkan musuh yang kuat itu dengan cara melemparnya
keluar dari ring. Pada saat yang bersamaan kelompok nelayan yang marah kepada Tyler berhasil
menemukan mereka dan memukuli Tyler hingga masuk rumah sakit. Awalnya mengira Tyler
akan mati, tetapi ternyata tidak. Endingnya mereka bertiga pergi ke Florida
(Digitalmarketingproject/Nadia Farahnaz )