No Title
  • Home
  • Movie
  • Tekno
  • Game
  • What to watch

Kembali hadir di Serawak, Asean International Film Festival & Awards  25 - 27 April 2019

2/24/2019

0 Comments

 
​AIFFA setiap dua tahun sekali akan mengadakan acaranya di Serawak. Hal ini diutamakan lebih pada komitmen dari pemerintah Malaysia, yang terus mempromosikan festival ini dan diharapkan dapat terus membantu industri perfilman di antara negara-negara Asean.

AIFFA adalah sebuah festival film yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali di Kuching, Sarawak. Mendapat dukungan penuh dari pemerintah Malaysia dan ASEAN, AIFFA menjadi wadah di mana sepuluh negara di regional Asia Tenggara bisa berkompetisi, saling bertukar pikiran, menjalin kerjasama perfilman dan juga tentunya merayakan keragaman budaya yang sesungguhnya tidak jauh berbeda. Pada tahun ini AIFFA memasuki edisi keempat, di mana acaranya sendiri akan berlangsung pada tanggal 25-27 April 2019.


13 film dari Indonesia telah dikirim untuk berkompetisi pada ajang bergengsi perfilman Asia Tenggara, yaitu AIFFA – ASEAN International Film Festival and Awards. Ketiga belas film ini akan bersaing dengan lebih dari 100 feature film yang berasal dari sembilan negara kompetitor. Film-film Indonesia yang akan bersaing diantaranya adalah “Pengabdi Setan” (2017), “Love for Sale” (2018) dan “Keluarga Cemara” (2019).


AIFFA telah memasuki tahun penyelenggaraan keempat, dan semakin dikenal. ini terbukti dengan semakin banyak filmmaker yang datang untuk menyaksikan festival, mempromosikan film mereka, membangun jaringan, dan juga menghadiri workshop-workshop yang diadakan, hal in penting karena AIFFA selalu mengundang pelaku industri perfilman dari dunia internasional.

Dalam press conference yang berlangsung di CGV Grand Indonesia (23/2), Livan Tajang, selaku festival director AIFFA mengatakan bahwa tahun ini AIFFA akan mendatangkan investor dari Cina dan juga menyertakan juri internasional yaitu Alain Jalladeau, festival director dari Nantes – Prancis.

Pada 25 April nanti AIFFA akan menyambut 400 delegasi dan media internasional di Kuching. Acara penyambutan bertajuk “Movies Under the Stars” ini dilaksanakan di venue yang luar biasa, yaitu Kuching Waterfront Extension. Di samping pengumuman film-film apa saja yang menjadi nominee, nantinya acara tersebut juga menyertakan beberapa penampilan seru khas Borneo dan pemutaran film pembuka yang masih dirahasiakan.

Film screening juga mulai diselenggarakan pada tanggal tersebut, tepatnya di Old Courthouse, bersamaan dengan mata acara lainnya seperti sales gallery, exhibition, film talk. Semuanya diintegrasi ke dalam “AIFFA Biz World”.

Seperti biasa, acara-acara ini terbuka untuk umum, di mana mereka tidak hanya bisa menonton namun juga bertemu para pemeran dan kru dari film-film yang menjadi nominee.

Acara malam penganugerahan, atau “Gala Night” akan diselenggarakan pada tanggal 27 April 2019 di Pullman Hotel.
Seperti biasanya  AIFFA  akan memberikan penghargaan kepada film-film terbaik Asia Tenggara.

​Tercatat list kategori yang ada di AIFFA 2019:

– Best Director of Photography

– Best Film Editing

– Best Screenplay

– Special Jury Award

– Special Honour

– Best Supporting Actress

– Best Supporting Actor

– Best Actress

– Best Actor

– Best Director

– ASEAN Inspiration Award

– Lifetime Achievement Award

– Best Picture – Comedy

– Best Picture – Drama

– Best Picture – Action

– ASEAN Spirit Award

AIFFA  di tahun 2019 ini memberikan kemudahan bagi film-buffs yang ingin mengetahui update terbaru mengenai AIFFA dan juga yang datang langsung ke Kuching.
Lebih lanjut disampaikan oleh Livan untuk penyelenggaraan tahun ini AIFFA akan semakin lengkap oleh aplikasi AIFFA (AIFFA Apps).

Di aplikasi tersebut, kita dapat mengikuti event AIFFA seperti update mengenai film-film yang di-submit dan juga jadwal film screening. AIFFA Apps sendiri merupakan kontribusi nyata panitia terhadap kebijakan “digital convergence” dari pemerintah Sarawak. Tema dari AIFFA tahun ini pun mengambil inspirasi dari sana, yaitu “Convergence at Digital Sarawak”.

Lebih jauh, Livan menyampaikan bahwa AIFFA tidak menutup mata terhadap perkembangan film yang sekarang juga menyangkut ke dunia streaming. Kalau nanti Asia Tenggara punya digital platform sendiri untuk film-filmnya agar bisa di-streaming oleh masyarakat itu akan sangat bagus, mengingat ini merupakan pasar yang sangat menjanjikan bagi industri perfilman.

Dalam salah satu artikelnya yaitu “Southeast Asia, The Next Global Growth Story”, The Hollywood Reporter menulis bahwa kawasan ini memiliki populasi hampir dua kali lipatnya Amerika Serikat (620 juta jiwa pada 2016). Belum selesai, jumlah populasi ini juga memiliki demografi yang sangat menarik. Banyak diantara mereka adalah kaum muda yang memiliki kemampuan ekonomi kelas menengah.
0 Comments



Leave a Reply.

    Author

    Web yang dibuat untuk latihan anak-anak UKM .
    ​Penulis beragam, utama/mentor : Nuty Laraswaty 
    IG: NutyLaraswaty

    Archives

    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.