Perjalanan Sheriff Woody dan teman-teman menuju babak pemahaman baru akan tujuan kehadiran mereka dalam dunia anak-anak berlanjut pada episode 4.
Sumber : imdb
Pada akhir film Toy Story 3, penonton dibawa pada perpisahan antara Woody (Tom Hanks) dan Andy. Woody digambarkan tak tega berpisah dari teman-temannya dan membiarkan dirinya terpisah dari anaknya Andy, untuk kemudian bersama teman-temannya menjadi anaknya Bonnie.
Namun seperti penonton ketahui bersama, anak-anak memiliki dunia imajinasinya tersendiri dan juga memiliki mainan favoritnya.
Saat project kerajinan Bonnie yang diberi nama Forky pun menjadi boneka favorit Bonnie , Woody pun tetap menjalankan tujuan yang dikenalnya yaitu menjaga agar anaknya Bonnie senang dan bahagia dengan keberadaan Forky. Segala cara akan dilakukan oleh Woody agar tujuannya tercapai.
Namun seperti penonton ketahui bersama, anak-anak memiliki dunia imajinasinya tersendiri dan juga memiliki mainan favoritnya.
Saat project kerajinan Bonnie yang diberi nama Forky pun menjadi boneka favorit Bonnie , Woody pun tetap menjalankan tujuan yang dikenalnya yaitu menjaga agar anaknya Bonnie senang dan bahagia dengan keberadaan Forky. Segala cara akan dilakukan oleh Woody agar tujuannya tercapai.
Situasi kocakpun kemudian timbul, saat Forky tak menyadari jika dirinya adalah boneka dan tetap beranggapan bahwa dirinya adalah sampah, dan memahami tujuan akhirnya adalah menjadi sampah.
Saat Bonnie berlibur membawa boneka-bonekanya , Forky berhasil melarikan diri. Woodypun berjuang untuk membawa Forky kembali dan tetap menjelaskan kepada Forky, betapa istimewanya menjadi boneka favorit Bonnie.
Saat Bonnie berlibur membawa boneka-bonekanya , Forky berhasil melarikan diri. Woodypun berjuang untuk membawa Forky kembali dan tetap menjelaskan kepada Forky, betapa istimewanya menjadi boneka favorit Bonnie.
Penontonpun kemudian dibawa untuk bertemu karakter-karakter baru seperti Ducky and Bunny (Keegan-Michael Key), Gabby Gabby (Christia Hendricks), Officer Giggle McDimples (Ally Maki), Duke Caboom (Keanu Reeves) , dan tak terduga karakter lama yang telah lama hilang, Bo Peep (Annie Pots)
Dalam perjalanan membawa kembali Forky kembali kepada Bonnie, Woodypun menyadari akan ketakutan dan tujuannya selama ini dapat berakhir dan dapat pula berlanjut. Woody kembali harus memutuskan , jalan yang akan dipilihnya menuju ke tujuan berikutnya.
Alur cerita dieksekusi dengan baik, membuat penonton tidak akan menemui kesulitan berarti untuk tertawa terpingkal-pingkal.
Penontonpun akan dibawa menemui karakter-karakter yang tak terduga , sehingga saat nuansa "horor" memasuki dunia Woody, membuat penonton penasaran akan arah kelanjutan film ini.
Namun tema komedi yang kuat , membuat suasana hororpun segera berubah menjadi drama , kemudian petualangan dan pada akhirnya pemenuhan suatu tujuan.
Dapat dikatakan penonton mendapatkan semuanya dari film ini, dan cocok ditonton saat liburan sekolah tahun 2019 ini , lengkap bersama keluarga, yang menyukai film-film dari sudut pandang anak-anak.
Dialog-dialog yang dimunculkan sangat ringan, namun memikat para penonton untuk mengetahui akhir ceritanya.
Twist-twist tak terduga, akan membuat anak-anak tertawa, menangis, dan juga mempertanyakan kepada orang tuanya hal-hal yang mungkin sudah berada di luar imajinasi orang tuanya, karena itu para orang dewasa yang menemani, harus segera merubah pola pemikirannya menjadi pola pemikiran dari sudut anak-anak.
Namun alur cerita imajinasi yang ditawarkan sebenarnya mengandung banyak nilai-nilai kekeluargaan.
Woody adalah sosok karakter yang setia kawan, namun saat hendak menjalankan tujuannya, terkadang malah membuat dirinya melupakan kawan-kawannya.
Itulah kehidupan, dimana pilihan yang diambil akan memberikan konsekuensi tertentu .
Konsep nilai-nilai seperti ini, dapat dikemas dalam cerita dengan bahasa anak-anak menyentuh seperti ini, menurut saya membuat film ini naik kelas ke tahap level selanjutnya.
Penontonpun dibuat bertanya-tanya, akankah ada kelanjutan dari film Toy Story 4?
Hal ini dikarenakan pola pemikiran penonton yang dibuat seolah perjalanan Toy Story berakhir saat Woody berpisah dengan Andy (Toy Story 3).
Namun dengan adanya tujuan baru Sheriff Woody, segala kemungkinan terbuka.
Dalam penutup cerita inipun, anak-anak seolah diberikan nasihat, bahwa segala sesuatu dapat terjadi, asalkan dapat berpikir di luar kotak dan siap menerima segala kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan.
Cerita ditulis oleh Andrew Staton dan Stephany Folsom, menariknya Andrew Staton telah terlibat project Toy Story ini sedari awal, oleh karena itu benang merah yang telah terjalin dalam keseluruhan project, tak terlepas dan ada penjelasan antara hilangnya karakter Bo Peep dalam beberapa episode film Toy Story.
Penontonpun akan dibawa menemui karakter-karakter yang tak terduga , sehingga saat nuansa "horor" memasuki dunia Woody, membuat penonton penasaran akan arah kelanjutan film ini.
Namun tema komedi yang kuat , membuat suasana hororpun segera berubah menjadi drama , kemudian petualangan dan pada akhirnya pemenuhan suatu tujuan.
Dapat dikatakan penonton mendapatkan semuanya dari film ini, dan cocok ditonton saat liburan sekolah tahun 2019 ini , lengkap bersama keluarga, yang menyukai film-film dari sudut pandang anak-anak.
Dialog-dialog yang dimunculkan sangat ringan, namun memikat para penonton untuk mengetahui akhir ceritanya.
Twist-twist tak terduga, akan membuat anak-anak tertawa, menangis, dan juga mempertanyakan kepada orang tuanya hal-hal yang mungkin sudah berada di luar imajinasi orang tuanya, karena itu para orang dewasa yang menemani, harus segera merubah pola pemikirannya menjadi pola pemikiran dari sudut anak-anak.
Namun alur cerita imajinasi yang ditawarkan sebenarnya mengandung banyak nilai-nilai kekeluargaan.
Woody adalah sosok karakter yang setia kawan, namun saat hendak menjalankan tujuannya, terkadang malah membuat dirinya melupakan kawan-kawannya.
Itulah kehidupan, dimana pilihan yang diambil akan memberikan konsekuensi tertentu .
Konsep nilai-nilai seperti ini, dapat dikemas dalam cerita dengan bahasa anak-anak menyentuh seperti ini, menurut saya membuat film ini naik kelas ke tahap level selanjutnya.
Penontonpun dibuat bertanya-tanya, akankah ada kelanjutan dari film Toy Story 4?
Hal ini dikarenakan pola pemikiran penonton yang dibuat seolah perjalanan Toy Story berakhir saat Woody berpisah dengan Andy (Toy Story 3).
Namun dengan adanya tujuan baru Sheriff Woody, segala kemungkinan terbuka.
Dalam penutup cerita inipun, anak-anak seolah diberikan nasihat, bahwa segala sesuatu dapat terjadi, asalkan dapat berpikir di luar kotak dan siap menerima segala kemungkinan yang terjadi dalam kehidupan.
Cerita ditulis oleh Andrew Staton dan Stephany Folsom, menariknya Andrew Staton telah terlibat project Toy Story ini sedari awal, oleh karena itu benang merah yang telah terjalin dalam keseluruhan project, tak terlepas dan ada penjelasan antara hilangnya karakter Bo Peep dalam beberapa episode film Toy Story.