Prolog : Di negara Indonesia, musibah seperti banjir bandang dan tsunami sering melanda titik-titik daerah tertentu, sehingga penonton dapat dengan mudah berempati dengan alur cerita musibah dalam film ini.
Melalui rumah produksi Ghost House Pictures dan Raimi Productions , Sam Raimi (Samuel Marshall Raimi) bersama-sama dengan Craig Flores dan Alexandre Aja kali ini memberikan kejutan bagi penonton yang menyukai film bergenre horor dan musibah.
Alur cerita ditulis oleh Michael Rasmussen & Shawn Rasmussen , menceritakan terjadinya badai yang melanda Florida. Perintah untuk melakukan evakuasi telah disampaikan berulang-ulang melalui seluruh saluran komunikasi dan juga oleh para petugas di lapangan.
Namun saat Hayle (Kaya Scodelario) menyadari ayahnya (Barry Pepper) tak menjawab panggilan telpon dari dirinya dan saudara perempuannya , Hayle pun memutuskan untuk mencari ayahnya.
Saat Hayle akhirnya menemukan ayahnya terbaring pingsan dari usaha meloloskan diri dari gigitan buaya, di basement rumahnya, mereka berdua mulai melalui tahapan horor dengan kejutan demi kejutan yang membuat penonton tak mampu melepaskan diri dari layar bioskop, karena penasaran dengan kejadian yang akan terjadi berikutnya , walaupun penyelesaiannya agak mudah terjebak.
Sam Raimi yang sebelumnya memproduksi film Don't Breath (2016) dan Evil Dead (2013) , mampu mengatur alur kejutan demi kejutan ini menjadi suatu candu. Banyak adegan manusia menjadi santapan buaya maupun upaya manusia berusaha melarikan diri dari kepungan buaya , pengaturan waktu dan gerakan dipadu sedemikian rupa menjadi tidak membosankan dan masuk akal.
Disini tidak ada sosok pahlawan yang mampu menyelamatkan diri dari serangan kepungan buaya tanpa luka sedikitpun, namun yang ada adalah penonton dibawa merasa nyeri dan ngilu saat melihat manusia digigit dan berjuang untuk meloloskan diri dari buaya.
Kita bisa menyaksikan trailernya terlebih dahulu disini
Dalam film ini juga diperlihatkan drama keluarga yang menyebabkan hubungan antara ayah dan anak menjadi berubah karena kurangnya komunikasi dan saling menduga. Dalam film musibah memang faktor pengakuan dan penyesalan biasanya sering ditonjolkan , mengingat ini adalah moment terakhir dalam hidup mereka.
Buaya - buaya yang digunakan sebagai properti juga nampak seperti buaya aslinya . Dalam berbagai pemberitaan, disampaikan, untuk membuat adegan dalam film ini terlihat nyata. Lokasi set khusus dipersiapkan khusus untuk membuat film ini, dan para pemain, khususnya Kaya Scodelario diharuskan memiliki ketrampilan renang melawan arus air yang kuat
Buaya - buaya yang digunakan sebagai properti juga nampak seperti buaya aslinya . Dalam berbagai pemberitaan, disampaikan, untuk membuat adegan dalam film ini terlihat nyata. Lokasi set khusus dipersiapkan khusus untuk membuat film ini, dan para pemain, khususnya Kaya Scodelario diharuskan memiliki ketrampilan renang melawan arus air yang kuat
Penampilan akting cemerlang diperlihatkan oleh Kaya Scodelario , penonton dibuat merasakan drama yang berkecamuk dalam pikiran Hayle , dengan permainan gambar maju mundur, untuk mengurangi ketegangan , sambil dipersiapkan ntuk menerima kejutan lain yang lebih dahsyat.
Banyak adegan gore dalam film ini, sehingga film ini disarankan untuk tidak ditonton oleh yang tidak menyukai banyaknya darah dan usia di bawah umur.
Namun untuk sebuah film yang berlatar belakang musibah, semua tindakan pencegahan hingga tahapan peringatan telah dilakukan dengan baik , sehingga membangun simpati bagi para penonton.
Banyak adegan gore dalam film ini, sehingga film ini disarankan untuk tidak ditonton oleh yang tidak menyukai banyaknya darah dan usia di bawah umur.
Namun untuk sebuah film yang berlatar belakang musibah, semua tindakan pencegahan hingga tahapan peringatan telah dilakukan dengan baik , sehingga membangun simpati bagi para penonton.
(digitalmarketingproject/nutylaraswaty/crawl)