No Title
  • Home
  • Movie
  • Tekno
  • Game
  • What to watch

Review Film Mahasiswi Baru, film terbaru Monty Tiwa untuk semua usia

7/31/2019

0 Comments

 
Apabila mendengar maupun membaca mengenai Mahasiswi Baru, pastilah yang ada di benak pikiran kita, adalah lulusan SMA yang masih imut-imut memasuki dunia pendidikan yang dewasa.
Namun kali ini oleh Monty Tiwa, pemahaman ini dibalik menjadi sesuatu yang menarik untuk dilihat.
Ini disebabkan karena mahasiswi baru kali ini, penokohannya bukan pada yang masih imut-imut memasuki dunia pendidikan, namun orang dewasa , cenderung masuk kategori lansia, menjadi mahasiswi baru.

Ide cerita ini menarik dan saat diterapkan penjabarannya dalam film, dengan kekompakan akting dan kerjasama paraaktor dan aktrisnya, film ini menjadi salah satu film yang diperhitungkan dan menjadi bahasan para penonton.

​Bagi yang ingin menonton, dapat melihat dahulu trailer berikut ini:
Para aktor dan aktris yang didapuk untuk menjalankan peran , dapat dilihat merupakan ragam karakter dan usia. Mereka adalah Widyawati, yang berperan sebagai Lastri, tokoh sentral.
Kemudian ada pula Morgan Oey, Slamet Rahardjo, Iszur Muchtar , Karina Suwandi. Beradu akting dengan Umay Shahab, Mikha Tambayong dan Sonia Alyssa.

Picture
Adu akting ragam aktor aktris ini menghasilkan penampilan unik dan menarik bagi segala usia.
Bagi penggemar Widyawati dan Slamet Rahardjo, dapat datang ke bioskop dengan mengajak keluarga mereka yang usianya terpaut jauh, karena tentunya usia milenial ingin menonton Morgan Oey hingga Umay Shahab, sehingga film ini memang cocok ditetapkan sebagai film untuk segala usia.

Dari segi akting, penampilan Morgan Oey kali ini sangat mumpuni dan membuat tawa terdengar , dengan sangat handalnya memerankan peran sebagai seorang anak muda yang begitu terbawa arus candu gadget HP dan reportase masa kini ala milenial dengan vlognya, untuk dimuat di media sosial.

​Gaya dan dialognya sesuai dengan penampilan serta raut muka anak vlogger masa kini, yang membuat para penonton lanjut usia tertawa hingga menyamakan tingkah lakunya pada cucu mereka.

​Penampilan Karina Suwandi dan Iszur Muchtar sebagai orang tua yang terjepit diantara kemajuan teknologi, gaya pergaulan anak muda masa kini hingga tata krama yang membaur menjadi lingkaran yang membingungkan, karena seorang Oma yang hanya mau dipanggil namanya saja, tanpa embel-embel Bu atau Oma, membuat penonton mau tak mau tertawa hingga menyamakan akan kondisinya pribadi yang saat ini serba gamang antara mempertahankan tradisi atau mengikuti arus masa kini.
Tipikal kebimbangan masyarakat sosial terlihat dan berhasil ditangkap dan dimasukan dalam film menjadi suatu unsur komedi budaya tersendiri. Menggigit, lucu namun pahit.

Dialog demi dialog, mengambil istilah yang sedang trend, saat ini seperti "Coy", "GenPI" , "Guys" dan lain-lain, segera masuk ke dalam alam pemikiran penonton, dan bagi yang mengenali seolah perasaannya terpanggil dan penasaran mengikuti hingga akhir cerita ini.

​Secara keseluruhan film Mahasiswi Baru ini menarik dan dapat menjadi tontonan bagi seleuruh anggota keluarga..

Deretan penulis pada film Mahasiswi baru adalah Jujur Prananto , Sarahero dan Monty Tiwa. 
Jujur Prananto sendiri tercatat pernah mendapat Anugerah Trofi Skenario Terpuji dari Festival Film Bandung pada tahun 2002, akan tulisannya pada film Ada Apa dengan Cinta.
Hal inilah yang membuat film mahasiswi baru ini seolah mendapatkan angin segar bagi sisi oldiest nya


0 Comments

Pose Abimana Aryasatya, Ario Bayu, Rio Dewanto sebagai Para Lelaki Gundala

7/29/2019

0 Comments

 
Picture
Para aktor terbaik Indonesia muncul dalam film ‘Gundala’ dan berpose bersama
Aktor-aktor terbaik negeri berkumpul dalam film ‘Gundala’. Foto bernuansa elegan ini diisi oleh pemeran yang sudah diumumkan sebelumnya seperti Abimana Aryasatya (berperan sebagai Sancaka/Gundala), Ario Bayu (Ghani Zulham), Rio Dewanto (Bapak Sancaka), Aqi Singgih (Ganda Hamdan) dan Lukman Sardi (Ridwan Bahri).

Selain itu ada nama-nama lain seperti Zidni Hakim (Dirga Utama), Donny Alamsyah (Fadli Aziz), Tanta Ginting (Ito Marbun), Daniel Adnan (Tanto Ginanjar), dan Cornelio Sunny (Pelukis).
Beberapa muncul di trailer, beberapa lagi belum.
Bagaimana manakah peran mereka masing-masing dalam film?
​Pastikan anda mengetahuinya pada penayangan hari pertama 29 Agustus.
Picture
​Tepat sebulan menjelang film, antusiasme kepada film ‘Gundala’ semakin membesar. Trailer telah ditonton lebih dari dua juta kali. Berbagai teori fan dan trailer breakdown turut meramaikan pembicaraan seputar film.

Dengan pengumuman bahwa Gundala menjadi Patriot Pertama yang membuka jalan bagi Jagat Sinema Bumilangit, tingkat penasaran penggemar meninggi. 

Rilis trailer Gundala membawa nilai positif bagi dunia kreatif industri di Indonesia


​Film ‘Gundala’ melibatkan 1800 orang sebagai pemeran. Jumlah fantastis ini menunjukkan seberapa epiknya skala film. Puluhan karakter mempunyai peran yang signifikan untuk cerita. Beberapa di antaranya berpose bersama di sesi foto grup khusus Para Lelaki Gundala.

Bumilangit Studios, Screenplay Films bekerja sama dengan Legacy Pictures dan Ideosource Entertainment mempersembahkan film ‘Gundala’ yang akan tayang 29 Agustus 2019.
​
0 Comments

Bridezilla karya  Andibachtiar Yusuf menampilkan Lucinta Luna

7/27/2019

0 Comments

 
Penulis skenarion Bridezilla, Lucky Kuswandi, menyampaikan bahwa Lucinta Luna adalah salah satu sumber inspirasi dalam membuat film ini.
Atas dasar inilah, sutradara Andibachtiar Yusuf (Love for Sale) kemudian mendapuk Lucinta Luna untuk turut serta bermain dalam film ini bersama dengan bintang-bintang muda yang sedang naik daun seperti Sheila Dara, Jessica Milla . Untuk kemudian beradu akting dengan para bintang senior seperti Widyawati dan Rio Dewanto.
Picture
Bagi yang ingin melihat , dapat menyaksikan trailernya dahulu
Film ini sendiri lebih bercerita kepada obsesi seorang gadis muda Dara (Jessica Milla) yang sedari kecil mendapat pesan khusus dari alm ibunya mengenai kemegahan pesta pernikahan. Hal ini seolah terwujud dalam sebuah Wedding Organiser yang dimilikinya bersama sahabatnya Key (Sheila Dara).
Namun saat mengurus pernikahan Lucinta Luna, semua obsesi dan impian yang telah dibangunnya mendadak hancur, sehingga Dara harus memutuskan untuk berupaya bangkit kembali atau mundur dari obsesi dan impiannya.
Film ini sangat ringan, dan bagi yang menyukai film ala Love for Sale dan Pariban Idola dari Tanah Jawa, tentunya akan menyukai film ini

Film ‘Pariban: Idola dari Tanah Jawa’ Rilis Official Trailer dan Poster
​
Alur cerita standar, rentetan humor muncul hanya saat penampilan Lucinta Luna, dan kemudian menjadi drama antara duo aktris Jessica Mila dan Sheila Dara.
0 Comments

Uka-Uka The Movie Nini Tulang, Film Ubay Fox

7/25/2019

0 Comments

 
Apabila ada yang menyebut "Uka-Uka" di era milenial sekarang, pasti banyak yang saling berpandangan mata karena tidak begitu memahami maksud kata-kata itu.
Namun tentunya berbeda jika diucapkan di hadapan orang yang hobi menonton tv dan kebetulan penggemar segmen horor, maka sorot mata mengenalipun akan langsung muncul dan sontak akan berkata '"Gentayangan" .

Ya, film Uka-Uka versi layar lebar ini memang mengambil versi segmen horor yang sangat terkenal di era tahun 2000.
Dahulu, rasanya ada yang kurang jika belum menonton segemen horor ini dan biasanya setelah selesai penayangannyapun menjadi bahan diskusi yang menarik.
Itu adalah era masa jaya tv, sebelum tergerus oleh sosial media antara lain 'You tube"
Pertanyaanpun timbul, seperti apa memangnya, versi layar lebarnya?
Kita simak sama-sama dahulu yuk, trailer berikut ini
Pro kontra acara ini tentunya selalu ada. Pihak pro, pasti penggemar segment horor yang rela turut mengamati layar tv, menemani penghuni yang diberi tantangan tinggal di lokasi nan angker ,
((( sendirian ))). 
Iya, sendirian menikmati keangkeran tempat tersebut dan bersiap-siap mengalami halusinasi akibat permainan pikiran karena lokasi yang mendukung.
Huh, seramnya.
Nah, biasanya penonton akan bersemangat mengamati tingkah laku penghuni yang ujung-ujungnya biasanya berubah menjadi kocak.

Nah, bagi yang kontra, biasanya beranggapan, acara seperti ini telah diatur dan semua hanyalah rekayasa saja. Ada yang kemudian melakukan penantangan agar dapat diikut sertakan dalam program tv ini.

Berdasarkan hal inilah, alur cerita film Uka-Uka The Movie Nini Tulang bermain dalam versi layar lebar, dengan durasi 92 menit.
Sutradara Ubay Fox, seolah menampung semua pendapat baik pro maupun kontra .
Penulis Daniel Tito dan Evelyn Afnilia pun dengan cerdik memadukan semua elemen ini dan tetap ujung-ujungnya menjadi kocak.
Julukan horor yang kocak , memang patut disematkan pada film ini.
Namun pertanyaannya , penonton tertawa karena merasa lucu atau tertawa karena merasa takut?
Beda-beda tipis , ibarat dua sisi mata uang, antara tertawa karena merasa lucu dengan tertawa karena merasa takut.

Nah, saat pemutaran gala premiere film Uka-Uka inipun, wajah-wajah penonton yang merasa takut dengan merasa gelipun terlihat beda-beda tipis.
Ada yang dengan macho mengatakan tertawa karena merasa lucu, namun ada juga yang bolak-balik ke toilet karena merasa takut?
Nah, buat kamu pembaca, termasuk penonton yang mana?

Kekuatan akting para pemain, untuk menciptakan sebuah imajinasi yang membuat para penonton terbagi menjadi dua kategori inipun amat menarik.
Steffi Zamora, Yoriko Angeline termasuk yang berhasil membuat rasa greget timbul di hati penonton.
Mau kesal, mau memaki, mau mengomel. 
Dapat dikatakan inilah rasa yang timbul dalam diri penonton, saat menyaksikan alur cerita film ini.
​
​Penampilan Harris Cinnamon, Volland Huminggio, Ricky Perdana, Reza Aditya, Gusty Rayhan dan Debo Andrews pun juga terlihat konyol namun membuat penonton merasa semakin gemas.

​Rasa terharupun 
sempat menyelimuti , saat penampilan alm Toro Margens dan alm Saphira Indah, sekaligus menyimpan suatu misteri tersendiri akan film Uka-Uka.

Alasan "Nini Tulang" yang diambil dan dijadikan dasar, adalah karena "Nini Tulang" telah menjadi legenda, sehingga dianggap cocok seta mendukung alur cerita film ini. Namun untuk menyamarkannya , serta sesuai dengan pantangannya , nama legenda inipun menjadi disamarkan.
Picture
Siap tayang serentak di bioskop mulai tanggal 25 Juli 2019 pun , seolah mengundang para penonton, untuk menjawab pertanyaan ini.
Nah, buat kamu, termasuk penonton yang mana? 
Tertawa  karena merasa lucu atau tertawa karena merasa takut?
0 Comments

Rilis trailer Gundala membawa nilai positif bagi dunia kreatif industri di Indonesia

7/20/2019

0 Comments

 
Picture
Penantian para netizen akhirnya terjawab sudah.
Pada tanggal 22 Juli 2019, bertempat di bioskop FX CGV , telah resmi dikeluarkan trailer resmi film Gundala.
​
​Kita dapat menyaksikan bersama-sama , trailernya disini
​Film ‘Gundala’ yang dijadwalkan akan tayang pada  29 Agustus 2019 telah menjadi pembicaraan banyak orang.

Pasalnya jagoan dari komik legendaris karya Hasmi , sangat dinantikan sejak awal perkenalan karakter ini

​Hasmi, Sang Kreator Gundala yang Mendedikasikan Hidup Untuk Komik
​



Di tahun 2016, Hasmi berpulang dalam usia 69 tahun. Hidupnya telah menjadi inspirasi bagi dunia komik dan berkesenian Indonesia. Semangatnya terpatri jelas dalam karya-karyanya. Kini hak terbit Gundala dipegang oleh Bumilangit.

​Di tahun 2019, Screenplay Pictures dan Bumilangit Studios bersama Legacy Pictures akan menghidupkan kembali Gundala dengan aktor Abimana Aryasatya dan disutradarai juga ditulis naskahnya oleh Joko Anwar.

​Bumilangit yang berdiri sejak tahun 2003 adalah sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak, sekitar 1000 lebih karakter ciptaan banyak komikus legendaris Indonesia.

Kita bisa sebutkan nama-nama  legenda seperti bapak komik Indonesia RA Kosasih,  Ganes TH.,  Hasmi,  Jan Mintaraga,  Mansyur Daman,  Wid NS,  Nono GM, Banuarli Ambardi, Mater sampai Iwan Nazif dan Is Yuniarto merupakan original artist yang karyanya dilisensi di Bumilangit.

Jagat Bumilangit dimulai sejak Letusan Toba 75.000 SM.
Jagat Bumilangit terbagi atas empat era yaitu Era Legenda, Era Jawara, Era Patriot, dan Era Revolusi. Era Jawara adalah eranya para pendekar, mereka ada di masa kerajaan nusantara.
Jagat Jawara memiliki 500 karakter dengan 50 judul komiknya yang telah diterbitkan. 
Di antaranya ada Si Buta Dari Gua Hantu dan Mandala.

Sedangkan Era Patriot adalah eranya para jagoan.
​Mereka ada di masa saat ini. Untuk Jagat Patriot terdiri dari 700 karakter dan 110 judul komiknya, yang telah diterbitkan dan dijual.
​Sepanjang sejarahnya komik-komik ini telah terjual lebih dari dua juta eksemplar dan dibaca oleh lebih dari sepuluh juta orang.
Karakter-karakter terkemuka yang termasuk di dalamnya adalah Gundala, Sri Asih, jagoan pertama Indonesia yang diciptakan tahun 1954, lalu Godam, Tira, Sembrani dan masih banyak lagi lainnya.

Pada tahun 2003, Hasmi menjadi salah satu pendiri PT. Bumilangit dengan bercita-cita untuk membangkitkan kembali industry kreatif komik Indonesia.
​Sebagai Creative Director, Hasmi meletakkan dasar-dasar pengembangan dan pembaharuan karakter-karakter yang dikelola oleh Bumilangit, termasuk Gundala.

 
Hasmi, Sang Kreator Gundala yang Mendedikasikan Hidup Untuk Komik
​Pada akhirnya tanggal penayangan telah disepakati. Bumilangit Studios, Screenplay Films bekerja sama dengan Legacy Pictures dan Ideosource entertainment mempersembahkan film ‘Gundala’ yang akan tayang 29 Agustus 2019.

Dengan pemeran utama Abimana Aryasatya ,  Muzakki Ramdhan, Tara Basro dan Marissa Anita
​
Abimana Aryasatya dan Muzakki Ramdhan Berperan di Film "Gundala"
Berikut komentar Tara Basro dan Marissa Anita Berperan di Film ‘Gundala’

0 Comments

Satria Dewa Gatotkaca di Chine Licencing Expo 2019

7/17/2019

0 Comments

 
Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) sebagai lembaga negara yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan ekonomi kreatif, kemarin (16/07) telah memilih sepuluh Intellectual Property (IP) karya anak Indonesia untuk dipamerkan pada acara Licensing Expo China 2019 di Shanghai pada 24-26 Juli 2019. Di antara 10 IP tersebut, Satria Dewa Gatotkaca menjadi satu-satunya IP film yang dipilih Bekraf dan dikirim ke Expo tersebut. Licensing Expo China merupakan ajang perdagangan brand licensing terbesar dan paling berpengaruh di Asia. Bekraf berharap setiap peserta bisa bergabung dengan minimal satu perusahaan di luar negeri. 

"Bagi kami ini adalah kepercayaan yang luar biasa dari pemerintah bahwa IP film kami dianggap mempunyai potensi besar untuk bekerjasama secara internasional untuk pengembangan ekonomi kreatif Indonesia. Tentunya kami bangga dengan kepercayaan yang diberikan ini, tapi sekaligus juga kami berjanji akan mengemban tanggung jawab yang diberikan dengan sebaik-baiknya," jelas Rene Ishak selaku produser eksekutif dari Satria Dewa Studio. 
"Meskipun ini pure kerjasama b to b (business to business), langkah dukungan pemerintah seperti ini sangat kami apresiasi karena ini juga berarti pengembangan industri perfilman Indonesia di kancah internasional selain melalui festival ataupun film market yang selama ini banyak dilakukan," imbuh Mochtar Sarman selaku perwakilan juga dari Satria Dewa Studio. 

Selain partisipasi di Licensing Expo China, acara terdekat berikutnya film Satria Dewa Gatotkaca adalah "Unmasking Gatotkaca" yang akan dilakukan pada bulan Agustus 2019. Pada acara tersebut, Satria Dewa Studio bersama MAGMA Entertainment dan Caravan Studio akan mengumumkan para aktor, terutama yang akan memerankan Gatotkaca.
​
​SATRIA DEWA adalah kreasi IP dari Satria Dewa Studio. Dengan inspirasi dari kekayaan budaya
adiluhung Indonesia yaitu Wayang Jawa Kuno, Satria Dewa membangkitkan dan menyebarluaskan
kembali nilai-nilai luhur yang dimiliki bangsa melalui pendekatan dan racikan modern yang
diwujudkan melalui 8 (delapan) film Jagad Satria Dewa: Gatotkaca, Arjuna, Yudhistira, Baratayuda,
Bima, Nakula-Sadewa, Srikandi, Kurukhsetra; lengkap dengan 360 ekosistemnya yang terdiri dari
website, komik, e-sport game, merchandise, on ground activation, OTT series, dan theme park.
0 Comments

Siaran pers pemutaran perdana trailer Makmum

7/15/2019

0 Comments

 
Picture
Kemunculan sosok entitas , semakin sering dirasakan oleh orang-orang yang sedang melaksanakan shalat di asrama.
Kemunculan semakin sering dirasakan mengganggu sejak Rini (Titi Kamal) menetap kembali di asrama untuk memenuhi permintaan Ibu Kinanti (Jajang C. Noer) yang kesehatannya terus menurun. Rosa (Reny Yuliana) sebagai pemimpin asrama yang baru, tidak merespon ketakutan tiga siswinya yaitu Nurul (Tissa Bianni), Nisa (Bianca Hello), Putri (Adila Fitri), yang dilarang keluar asrama selama masa liburan, karena nilai mereka yang jelek.
Berikut adalah trailer resmi yang dapat disaksikan
Turut tampil, Ali Syakieb yang mengalami kejadian yang sama denganpara penghuni asrama lain
Film Makmum versi bioskop adalah adaptasi dari film pendek Makmum yang telah populer di YouTube, karya Riza Pahlevi.
Menurut produser Dheeraj Kalwani hal ini memberikan tantangan tersendiri, ditambah juga dengan serangkaian penghargaan yang didapat, seperti Direction Special Mention-The Crappy International Movies in Sueca (CIM-Sueca) Spanyol, Official Selection-Second Asia International (Wenzhou) Youth Short-Film Exhibition, Official Selection- Jogja-NETPAC Asian Film Festival 2016, Best Horror- HELLOFEST 2016 serta Memorable Character - POPCON Award 2018.

Makmum akan tayang di bioskop tanggal 15 Agustus 2019

​(digitalmarketingproject/Tiara)
0 Comments

Bandung dan sapa dari Cecep Arif Rahman, Abimana Aryasatya pemeran Gundala

7/13/2019

0 Comments

 
Picture
​Abimana Aryasatya, Cecep Arif Rahman, Hannah Al Rashid, Muzakki Ramdhan, dan Faris Fadjar menyambangi Bandung untuk menyapa penggemar komik dan pencinta film Indonesia. Ketiga pemeran film ‘Gundala’ tersebut mengobrol seputar film di Pasar Komik Bandung 2019. Kedatangan mereka adalah untuk mempromosikan film ‘Gundala’ yang akan tayang 29 Agustus 2019. 


Bumilangit Studios, Screenplay Films bekerja sama dengan Legacy Pictures akan menayangkan ‘Gundala’ pada 29 Agustus 2019 di bioskop seluruh Indonesia.




Picture

Selain kedatangan para pemeran ‘Gundala’ ke Bandung, untuk pertama kalinya kostum Gundala yang dipakai di film dipamerkan ke publik. Kesempatan langka ini dipersiapkan secara spesial untuk warga Bandung. Kostum yang dibuat di Los Angeles, Amerika Serikat ini sudah dapat dilihat di poster, namun belum pernah sekali pun detilnya diperlihatkan langsung.
​
Picture
Pasar Komik Bandung 2019 (Pakoban 2019) yang diadakan di Braga City Walk pada 13-14 Juli 2019 adalah tempat para fans komik Indonesia berkumpul. Setiap tahunnya ribuan orang hadir untuk berbincang dengan kreator dan juga mendekatkan diri ke komik Indonesia.
​
Picture
Pakoban 2019 juga menjadi tempat yang tepat bagi film ‘Gundala’ untuk berterima kasih kepada para ilustrator dan seniman komik yang telah memberikan dukungan dalam bentuk fan art. Sampai berita ini ditulis telah ada lebih dari 1500 fan art dibuat. Komik ciptaan Hasmi terbukti dicintai oleh berbagai generasi. Film ‘Gundala’ diharapkan dapat membawa kreasi beliau ke generasi selanjutnya.
​
Picture
Film dibintangi oleh Abimana Aryasatya yang berperan menjadi Sancaka dewasa dan Gundala sedangkan Muzakki Ramdhan berperan sebagai Sancaka muda. Selain keduanya, ada juga Tara Basro yang berperan sebagai Wulan dan Bront Palarae sebagai Pengkor. Meramaikan pula Rio Dewanto dan Marissa Anita yang mengemban peran sebagai Bapak dan Ibu Sancaka.

Tahun ini merupakan ulang tahun ke-50 karakter ciptaan Harya Suraminata (Hasmi) tersebut. Gundala pertama kali muncul dalam komik Gundala Putra Petir (Penerbit: Kentjana Agung, tahun rilis 1969). Gundala lahir di saat maraknya komik silat di pasaran, Hasmi bersama beberapa rekannya malah tampil dengan gaya berbeda, mengadaptasi komik asing namun diserap dengan kearifan lokal. Dari sekian banyak tersebut, Gundala berhasil menjadi salah satu yang paling menonjol karena kekuatannya dan aksinya yang seru. Gundala pun menjelma menjadi jagoan milik semua orang.
​
Picture

Tentang Bumilangit
Berdiri tahun 2003, Bumilangit merupakan tonggak awal dimulainya sebuah ikhtiar untuk membangkitkan kembali budaya penceritaan komik bertema kepahlawanan di Indonesia. Bumilangit adalah sebuah keluarga bagi banyak seniman pencipta dari generasi awal hingga kini, juga bagi para penggemar setia yang selalu menghargai karya-karya seniman.

Kini Bumilangit menjadi sebuah perusahaan hiburan berbasis karakter terdepan di Indonesia yang mengelola pustaka karakter terbanyak, lebih dari 1,100 karakter-karakter komik yang telah diterbitkan selama enam puluh tahun terakhir. Kekuatan dari karakter-karakter ini tidak hanya berdasarkan popularitas semata, tetapi melainkan pada kekayaan cerita komik dari setiap karakter.

Tentang Screenplay Films
Screenplay Films adalah perusahaan produksi inovatif yang telah memproduksi film Indonesia dari berbagai genre. Screenplay Films selalu memproduksi film-film Indonesia yang berkualitas dan bertujuan untuk mengangkat konten lokal dan menjadikannya materi yang dapat dipasarkan secara internasional.

Dikenal melalui genre romansa remaja, aksi, dan horor. Screenplay Films yang sudah merilis film-film seperti ‘Sebelum Iblis Menjemput’, ‘The Night Comes For Us’ dan tahun ini ‘Orang Kaya Baru’. Ke depannya Screenplay Films masih terus memproduksi film-film Indonesia dari beragam genre. (DigitalMarketingProject/Tiara)
0 Comments

Raline Shah, dalam Acara World Premiere Film Disney’s ‘The Lion King’  Hollywood

7/10/2019

0 Comments

 
Picture
Salah satu aktris terfavorit dari Indonesia, Raline Shah, bergabung bersama Beyonce Knowles-Carter, Donald Glover, Seth Rogen, Chiwetel Ejiofor, serta deretan aktris dan aktor populer lainnya dalam acara World Premiere Disney’s “The Lion King” di Dolby Theatre, Hollywood & Highland, California pada malam 9 Juli 2019. Raline menghadiri acara red carpet dan menjadi salah satu orang pertama dari Indonesia yang menyaksikan film yang telah dinanti para penggemar tersebut bersama sang sutradara Jon Favreau dan tamu undangan spesial lainnya.
 “Disney’s ‘The Lion King’ merupakan salah satu kisah legendaris yang menginspirasi banyak orang, termasuk saya. Ini merupakan pengalaman spesial bagi saya, untuk melihat kembali kisah klasik favorit saya dengan sentuhan baru, namun tetap membawa cerita yang telah kita kenal,” ungkap Raline.


Disutradarai oleh Jon Favreau, Disney’s “The Lion King” akan membawa para penonton ke dalam sebuah petualangan seru penuh makna di padang rumput Afrika dimana seorang raja baru dilahirkan. 
Sejak kelahirannya, Simba telah ditakdirkan untuk menjadi seorang raja. Sebagai seekor anak singa yang sangat percaya diri dan tidak sabar untuk menjadi raja, Simba belajar dari ayahnya, Mufasa, dan ibunya, Sarabi, tentang lingkaran kehidupan. Akan tetapi, tidak semua orang mendukung Simba untuk menjadi seorang Raja. Dan sekeras apapun latihan serta nasihat yang diterima Simba, perjalanannya untuk menjadi seorang raja sangatlah sulit dan penuh dengan tantangan. 
Disney’s ‘The Lion King’ akan tayang diseluruh bioskop-bioskop di Indonesia mulai dari 17 Juli 2019 mendatang. 

​
digitalmarketingproject/tiara
0 Comments

Crawl: saat musibah dan horor diramu menjadi satu oleh Sam Raimi

7/10/2019

0 Comments

 
Picture

Prolog : Di negara Indonesia, musibah seperti banjir bandang dan tsunami sering melanda titik-titik daerah tertentu, sehingga penonton dapat dengan mudah berempati dengan alur cerita musibah dalam film ini.

Melalui rumah produksi Ghost House Pictures dan Raimi Productions , Sam Raimi (Samuel Marshall  Raimi) bersama-sama dengan Craig Flores dan Alexandre Aja   kali ini memberikan kejutan bagi penonton yang menyukai film bergenre horor dan musibah.

Alur cerita ditulis oleh Michael Rasmussen & Shawn Rasmussen , menceritakan  terjadinya badai yang melanda Florida. Perintah untuk melakukan evakuasi telah disampaikan berulang-ulang melalui seluruh saluran komunikasi dan juga oleh para petugas di lapangan.

​Namun saat Hayle (Kaya Scodelario) menyadari ayahnya (Barry Pepper)  tak menjawab panggilan telpon dari dirinya dan saudara perempuannya , Hayle pun memutuskan untuk mencari ayahnya.
Saat Hayle akhirnya menemukan ayahnya terbaring pingsan dari usaha meloloskan diri dari gigitan buaya, di basement rumahnya, mereka berdua mulai melalui tahapan horor dengan kejutan demi kejutan yang membuat penonton tak mampu melepaskan diri dari layar bioskop, karena penasaran dengan kejadian yang akan terjadi berikutnya , walaupun penyelesaiannya agak mudah terjebak.

Sam Raimi yang sebelumnya memproduksi film Don't Breath (2016) dan Evil Dead (2013) , mampu mengatur alur kejutan demi kejutan ini menjadi suatu candu. Banyak adegan manusia menjadi santapan buaya maupun upaya manusia berusaha melarikan diri dari kepungan buaya , pengaturan waktu dan gerakan dipadu sedemikian rupa menjadi tidak membosankan dan masuk akal.
Disini tidak ada sosok pahlawan yang mampu menyelamatkan diri dari serangan kepungan buaya tanpa luka sedikitpun, namun yang ada adalah penonton dibawa merasa nyeri dan ngilu saat melihat manusia digigit dan berjuang untuk meloloskan diri dari buaya.


​​Kita bisa menyaksikan trailernya terlebih dahulu disini
Dalam film ini juga diperlihatkan drama keluarga yang menyebabkan hubungan antara ayah dan anak menjadi berubah karena kurangnya komunikasi dan saling menduga. Dalam film musibah memang faktor pengakuan dan penyesalan biasanya sering ditonjolkan , mengingat ini adalah moment terakhir dalam hidup mereka.

Buaya - buaya yang digunakan sebagai properti juga nampak seperti buaya aslinya . Dalam berbagai pemberitaan, disampaikan, untuk membuat adegan dalam film ini terlihat nyata. Lokasi set khusus dipersiapkan khusus untuk membuat film ini, dan para pemain, khususnya Kaya Scodelario diharuskan memiliki ketrampilan renang melawan arus air yang kuat 
Picture
Penampilan akting cemerlang diperlihatkan oleh Kaya Scodelario , penonton dibuat merasakan drama yang berkecamuk dalam pikiran Hayle , dengan permainan gambar maju mundur, untuk mengurangi ketegangan , sambil dipersiapkan ntuk menerima kejutan lain yang lebih dahsyat.

Banyak adegan gore dalam film ini, sehingga film ini disarankan untuk tidak ditonton oleh yang tidak menyukai banyaknya darah dan usia di bawah umur.
Namun untuk sebuah film yang berlatar belakang musibah, semua tindakan pencegahan hingga tahapan peringatan telah dilakukan dengan baik , sehingga membangun simpati bagi para penonton.
Picture
(digitalmarketingproject/nutylaraswaty/crawl)
0 Comments
<<Previous

    Author

    Web yang dibuat untuk latihan anak-anak UKM .
    ​Penulis beragam, utama/mentor : Nuty Laraswaty 
    IG: NutyLaraswaty

    Archives

    February 2020
    January 2020
    December 2019
    November 2019
    October 2019
    September 2019
    August 2019
    July 2019
    June 2019
    May 2019
    April 2019
    March 2019
    February 2019
    January 2019
    December 2018
    November 2018

    Categories

    All

    RSS Feed

Powered by Create your own unique website with customizable templates.