Film mengenai spy, intelegen atau mata-mata sudah sangat banyak dibuat. Film
dengan genre ini merupakan salah satu genre yang paling diminati. Akan tetapi, sangat
jarang jika genre yang biasanya dipenuhi aksi-aksi mendebarkan ini dicampur dengan genre
komedi dan drama keluarga, itulah yang terdapat pada film terbaru Peter Segal, yang
berjudul My Spy.
Gabungan berbagai genre itulah yang membuat film ini sangat layak untuk
disaksikan. Bagaimana tidak? Film ini mengisahkan tentang seorang agen CIA , yang
bernama J.J Cena (diperankan oleh Dave Bautista), yang mendapatkan tugas mengintai
keluarga seorang penjahat. Keluarga ini terdiri atas seorang ibu yang berprofesi sebagai
perawat, Kate Newton (diperankan oleh Parisa Fitz-Henley) dan anak perempuannya yang
besusia 9 tahun, Sophie Newton (Chloe Coleman). Keluarga ini baru pindah ke Chicago
setelah kematian sang ayah.
J.J yang dianggap gagal mendapatkan informasi mengenai rencana peledakan kota
oleh gabungan teroris Rusia dan Timur Tengah, ditugaskan bosnya, David Kim (Ken Jeong)
untuk mengintai keluarga tersebut. J.J tidak sendirian, ia ditemani seorang teknis CIA yang
sangat memujanya, Bobby Ault (Kristen Schaal).
J.J yang awalnya merupakan tentara, memiliki beberapa kekurangan sebagai mata-mata
yang harus bertugas di kawasan sipil, sementara Bobby belum pernah bertugas langsung
sebagai mata-mata. Karena hal-hal tersebut, tugas pengintaian ini menjadi kacau dan tidak
sesuai rencana. Padahal, sebetulnya tugas ini tidak terlalu susah. Mereka hanya perlu
mendapatkan petunjuk apakah kakak sang suami yang merupakan buronan CIA akan
menemui keluarga itu.
Di sisi lain, Sophie yang merupakan murid baru di sekolahnya merasa kesepian,
tidak memiliki teman, dan mengalami perundungan; memiliki kecurigaaan bahwa
keluarganya diintai. Sophie yang cerdas pun akhirnya malah menjadi murid J.J.
Perjalanan kisah persahabatan Sophie dan J.J yang unik inilah yang menjadi daya tarik film.
Banyak kejadian konyol yang akan mengocok perut penonton. Tidak hanya itu, penonton
dibuat terharu dengan kelakuan Sophie yang berusaha memiliki teman dan membahagiakan
ibunya. Serta tentu saja sebagaimana film mata-mata, film ini juga dipenuhi aksi laga dan
ledakan.
Dari film ini, bisa dilihat bahwa ledakan a la Mission Impossible tidaklah sesederhana
di mana ketika ledakan terjadi, sang tokoh utama berjalan membelakangi ledakan dengan
tegak dan angkuhnya. Perlu usaha lebih untuk membuat hal tersebut, padahal keinginan
terbesar Sophie untuk menjadi mata-mata adalah karena adegan ledakan tersebut. Akankah
itu bisa diwujudkan? Atau pertanyaan utamanya: berhasilkah J.J melaksanakan tugasnya
dan menyelamatkan keluarga tersebut? Penasaran? Saksikan film yang akan segera
release di bulan Maret 2020 ini!e to edit.